Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

APKSM Bagikan Insentif Penjualan Serifikat Secara Kredit RSPO 2021 Total Miliaran Rupiah

  • Oleh Wahyu Krida
  • 25 Juni 2022 - 18:31 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Wajah kebahagian tampak dari puluhan perwakilan petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Mandiri (APKSM) di aula balai Desa Sungai Rangit Jaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu 25 Juni 2022 pagi.

Para petani sawit mandiri anggota APKSM yang berasal dari Desa Kadipi Atas, Desa Sungai Rangit Jaya, Desa Pangkalan Durin, Desa Purbasari dan Desa Sumber Agung menerima pembagian insentif anggota APKSM dan penjualan serifikat secara kredit RSPO 2021 dengan total senilai Rp 1.500.000.000.

Acara ini juga dihadiri CEO PT. SSMS, Tbk Nasarudin Bin Nasir dan Head Sustainibility Henky Satrio yang merupakan perusahaan pendamping APKSM, Camat Pangkalan Lada Robby Setiawan serta perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kobar.

Ketua APKSM YB Zainanto Hari Widodo menjelaskan keberhasilan APKSM meningkatkan nilai produksi dan terus meningkatnya insentif yang diterima para anggota APKSM merupakan salah satu dukungan dan bantuan dari PT. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), Tbk - Citra Borneo Indah (CBI) Group.

"Dukungan yang diberikan PT SSMS, Tbk dilakukan sejak pada awal terbentukya asosiasi hingga saat ini. Bila dulu kondisi finansial asosiasi belum kuat, maka dukungan yang diberikan berupa pendanaan guna pelatihan, pertemuan, administrasi hingga perizinan," jelasnya.

Lantaran saat ini asosiasi sudah bisa mandiri, menurut YB Zainanto Hari Widodo, bentuk pendampingan yang dilakukan oleh perusahaan milik pengusaha nasional asal Kobar yaitu H. Abdul Rasyid AS tersebut adalah support teknis pelatihan hingga pemetaan.

"Keberadaan asosiasi ini memang sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh para anggota yang merupakan petani sawit mandiri. Manfaat langsung yang bisa dirasakan yaitu meningkatnya hasil produksi. Karena yang paling utama dilakukan di APKSM adalah pelatihan praktek pengelolaan kebun yang terbaik hingga petani mencapai hasil maksimal, paling tidak mendekati dengan yang dihasilkan perusahaan," jelasnya.

Menurutnya karena manfaat keberadaan asosiasi yang bisa dirasakan langsung oleh para anggotanya, membuat jumlah anggota dan luasan kebun juga semakin meningkat.

"Awalnya keanggotaan hanya diikuti oleh 2 desa yaitu Desa Sungai Rangit Jaya dan Desa Kadipi Atas, kemudian berkembang dengan bergabungnya Desa Purbasari, Desa Pangkalan Durin dan Desa Sumber Agung," jelasnya.

Dia menjelaskan jumlah keanggotaan yang awalnya 2019 hanya 254 anggota dengan luasan lahan kebun sawit sekitar 710 hektare kebun sawit.

"Saat ini jumlah anggota sudah berkembang mencalai 500 lebih anggota dengan luasan kebun mencapai 1500 hektare. Hasil produksi juga telah meningkat, yaitu tahun 2019 mencapai 5 ton per hektare, 2020 mencapai 9 ton per hektare dan 2021 sudah 15 ton per hektar. Hal tersebjt juga berdampak pada peningkatan hasil insentif penjualan serifikat secara kredit RSPO yang pada tahun pertama yaitu 2019 mendapat Rp 400.000.000, pada 2020 mendapat Rp 700.000.000 dan 2021 mendapat Rp 1.500.000.000," jelasnya.

Karena itulah dalam penyerahan hasil insentif penjualan serifikat secara kredit RSPO 2021 juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan pada para anggota APKSM berupa sembako yang tahun ini total nilai mencapai Rp 150.000.000, peralatan sekolah anak dengan nilai total mencapai Rp 35.000.000, serta peralatan kesehatan guna memenuhi peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 

"Selain itu, dari hasil penjualan serifikat secara kredit RSPO ini APKSM juga serahkan kontribusi dana bagi desa yang turut serta dalam asosiasi ini dengan nilai Rp 30.000.000," jelasnya. (WAHYU KRIDA/B-6)

Berita Terbaru