Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Balangan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Disbudpar Pulang Pisau Gelar Ritual Mamapas Lewu

  • Oleh Asprianta
  • 04 Juli 2022 - 01:00 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Bakhzar Effendi membuka secara resmi ritual Mamapas Lewu.

Pembukaan ritual berlangsung di aula kantor dinas setempat, Jumat (1/7/2022). 

"Kegiatan Mamapas Lewu ini masuk dalam rangkaian peringatan Hari Jadi (Harjad) ke-20 Kabupaten Pulang Pisau," ujar Bakhzar sapaan akrab Kadis Budpar Pulang Pisau didampingi Kabid Kebudayaan Renshasd Adtrilus. 

Menurutnya, Mamapas Lewu sendiri dapat digaris bawahi sebagai keseimbangan hubungan baik terhadap Tuhan, Manusia serta alam sekitar. 

Sehingga dengan itu, kata Bakhzar, kegiatan ini mampu menciptakan hubungan selaras, serasi menuju kedamaian yang berafiliasi menghindari dari berbagai pengaruh buruk atau negatif di berbagai lingkungan. 

"Jadi, refleksi tiga dimensi dari semua itu sebagai makhluk yang diberikan akal dan naluri serta kecerdasan dalam menjalani kehidupan di dunia, maka diadakan Ritual Mamapas Lewu ini," ungkapnya.

"Dinas Budpar Pulang Pisau juga telah Berkomitmen untuk terus memajukan kebudayaan daerah hingga tidak hilang seiring berkembangnya jaman," tambahnya. 

Secara detail, ditambahkan Kabid Kebudayaan di Dinas Budpar Pulang Pisau, Renshasd Adtrilus bahwa dalam bahasa Dayak Ngaju sendiri Mamapas Lewu mengandung pengertian membersihkan wilayah atau daerah dari pengaruh-pengaruh atau perbuatan jahat atau buruk berbagai lingkungan sekitar kita. 

"Pengaruh jahat dan buruk yang kita maksud bisa dilakukan oleh manusia, red) dan roh jahat (Gaib) yang dapat berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. 

Dia berharap kegiatan tersebut kiranya dapat dilestarikan sebagai nilai-nilai budaya dan ritual religius, agar tidak punah dan tergerus oleh perubahan jaman serta kemajuan perkembangan teknologi dan informasi. Artinya, adat budaya ini terus dilestarikan dan berkelanjutan. 

"Ya, ritual Mamapas Lewu ini sangat melekat pada masyarakat adat dayak khususnya masyarakat Pulang Pisau," imbuhnya. 

Sementara, kegiatan ritual Mamapas Lewu ini dihadiri Damang Kahayan Hilir Idon.I Riwut, Mantir Anjir Hernatus abe,

Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat Duyu Masyulian, Perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi, dan didampingi Lembaga Adat BATAMAD Pulang Pisau. 

Teknis ritual sendiri dengan dengan menyebarkan air tapung tawar yang sudah didoakan. 

Berita Terbaru