Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lamongan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga TBS Terus Anjlok, Kebangkrutan Berpotensi Dialami Para Petani Sawit

  • Oleh Wahyu Krida
  • 13 Juli 2022 - 19:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Masih berlanjutnya krisis harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sehingga membuat mayoritas petani tanaman penghasil minyak nabati tersebut terancam kebangkrutan.

Pasalnya dengan harga jual TBS yang berkisar antara Rp 500 - Rp 600 per kilo gram membuat para petani mengalami kerugian besar lantaran biaya operasional perawatan hingga panen yang cukup tinggi.

Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto, Rabu, 13 Juli 2022 mengatakan peran pemerintah sangat penting untuk segera mengatasi rendahnya harga jual TBS yang dialami petani.

"Karena bila dibiarkan, para petani tentunya bakal bangkrut. Selain itu, biaya pajak ekspor CPO yang sangat tinggi, merupakan salah satu hal yang membuat kondisi rendahnya harga jual harga TBS," jelasnya.

Karena mekanisme perdagangan kelapa sawit dan produk turunannya saling berkaitan antara kondisi hulu dan hilirnya.

"Karena bila pajak ekspor produk turunan sawit yaitu CPO terbilang tinggi, tentunya eksportir tidak akan mau mengalami kerugian. Sedangkan stok CPO masih sangat banyak. Sehingga pajak ekspor tersebut sebenarnya yang menanggung adalah petani, dengan sangat rendahnya harga jual TBS yang dihasilkannya," jelasnya.

Bambang menjelaskan agar mata rantai industri kelapa sawit bisa kembali normal, tentunya diperlukan ketegasan pemerintah untuk menghentikan sementara pemberlakuan pajak ekspor yang tinggi pada produk sawit.

"Karena saat ini situasinya dalam kondisi darurat. Setelah mata rantai perdagangannya mulai normal, maka regulasi yang ada bisa ditinjau ulang agar kondisi seperti ini tidak terulang kembali," jelasnya. (WAHYU KRIDA/B-6)

Berita Terbaru