Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lonjakan Inflasi, Mukhtarudin: Gerus Daya Beli Masyarakat

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 02 Agustus 2022 - 17:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Mukhtarudin, menyoroti soal meningkatnya inflasi di Indonesia. Sehingga, hal tersebut tentu akan menggerus daya beli masyarakat.

Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Indonesia per Juli 2022 sebesar 0,64 persen atau meningkat dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,61 persen (mtm). Secara tahunan (yoy), inflasi tembus 4,94 persen atau tertinggi sejak 2015.

"Penyebab tekanan inflasi di Indonesia karena dampak dari inflasi global yang terjadi di tengah krisis geopolitik akibat perang Rusia Ukraina. Saya kira Inflasi ini sangat berdampak bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Lonjakan inflasi tentu akan menggerus daya beli masyarakat miskin," kata Mukhtarudin kepada Borneonews, Selasa, 2 Agustus 2022.

Oleh sebab itu, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Dapil Kalteng ini berharap agar pemerintah dapat menjaga dan mengambil langkah atas inflasi yang cetak rekor pada Juli 2022 ini, agar tidak melonjak terlalu tinggi.

"Saya berharap pemerintah dan bank indonesia harus pastikan inflasi ini masih terjaga di kisaran target," beber Mukhtarudin.

Mukhtarudin menyampaikan, agar pemerintah mengantisipasi ke depan dalam konteks harga komoditas pangan, karena inflasi komponen pangan ini sangat berpengaruh terhadap angka kemiskinan, mengingat kurang lebih 70 persen konsumsi masyarakat miskin adalah untuk makanan.

"Dampak dari inflasi harus dimitigasi oleh pemerintah agar transmisi dampak ke rumah tangga selalu terjaga," pungkas Mukhtarudin.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Indonesia periode Juli 2022, pada Senin, 1 Agustis 2022. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi, dan inflasi semakin tinggi.

Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan laju inflasi domestik bulan lalu adalah 0,64 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Juni 2022 yang sebesar 0,61 persen.

Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), laju inflasi terakselerasi. Inflasi Juli 2022 tercatat 4,94 persen yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 4,35 persen sekaligus jadi yang tertinggi sejak Oktober 2015.

Terkait perkembangan harga komoditas global, indeks harga komoditas global terlihat sejak Februari sampai Juni baik itu energi, makanan, pupuk, menunjukkan adanya peningkatan. Demikian pula harga pangan, sejak semester I-2022 trennya cenderung mengalami peningkatan. (DANANG/B-5)

Berita Terbaru