Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Bontang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Pulang Pisau Dorong RAD Perkebunan Berkelanjutan

  • Oleh Asprianta
  • 05 Agustus 2022 - 16:50 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau  – Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau menggelar Lokakarya Rencana Aksi Daerah (RAD) Perkebunan Berkelanjutan, di aula Bappedalitbang.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Asisten III Eknamensi Tawun dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian Pulang Pisau Slamet Untung Riyanto dihadiri stakeholder terkait.

Membacakan sambutan Bupati Pulang Pisau, Pudjirustaty Narang, Asisten III Eknamensi Tawun mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia secara nasional telah menerbitkan beberapa kebijakan dalam rangka memperkuat sektor perkebunan pada komoditas kelapa sawit agar tetap berkelanjutan.

"Di mana, berkelanjutan dalam arti memperhatikan dan melaksanakan tata lingkungan yang baik, tata perizinan yang baik untuk dampak mensejahterakan masyarakat dari sisi ekonomi dan sosial kedepan," ungkapnya. 

Terbitnya berbagai kebijakan maupun aturan tersebut, jika menyinggung Provinsi Kalimantan Tengah, pada tahun 2005 yang lalu sudah memulai issue perkebunan berkelanjutan, kendati masih belum popular kala itu.

Namun, lanjutnya, keseriusan pemerintah provinsi telah membuktikan dengan keluarnya PERDA Nomor 5/2011 tentang Perkebunan Berkelanjutan yang sejauh ini masih jadi referensi di beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Hal lain juga, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menerbitkan PERGUB Nomor 53/2020 tentang Rencana Aksi daerah (RAD) Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan.

”Tentunya keseriusan pemerintah, baik ditingkat pusat dan provinsi menandakan dan mengharapkan agar pengelolaan perkebunan dengan arti berkelanjutan dapat terpenuhi di

tingkat kabupaten/kota sampai tapak, tidak terkecuali Kabupaten Pulang Pisau,” tegasnya

Lebih lanjut Tawun menyampaikan bahwa kita ketahui bersama Kabupaten Pulang Pisau dengan luasan 8.997 Km atau 899.700 Ha atau 5,8 persen dari luas Propinsi Kalimantan Tengah dan diantaranya hampir 60 persen merupakan lahan gambut.

Selanjutnya, perkembangan usaha perkebunan di komoditi kelapa sawit, sampai 30 Juni 2021 mempunyai luasan yang terealisasi 17.031,63 Hektar dan perkebunan masyarakat 2.762,32 Hektar. Dengan kondisi dan perkembangan pemanfaatan lahan yang rata-rata bergambut sangat riskan dan mempunyai resiko cukup tinggi.

Berita Terbaru