SITI Lestari  adalah anak keempat pasangan Sugiran danSurati. Pasangan ini shock ketika mendengarberita bahwa Bahrum Naim,  yaitulaki-laki yang mengklaim sebagai suami Siti Lestari, adalah dalang pembebomandi kawasan Sarinah, Jakarta (Kamis/14/01/2016).

Sampai hari ini, pasangan itumerasa tidak pernah menikahkan anaknya dengan Bahrun Naim. Karena itu, Sugirandan Surati, orang tua dari Siti Lestari, mahasiswi Universitas MuhamadiyahSurakarata (UMS) asal Lamandau yang dinyatakan hilang dan diduga kuat dibawalari oleh terduga otak pengeboman di Sarinah, Jakarta, Bahrun Naim, hingga kinimasih mengharapkan putrinya pulang.

Kepada Borneonews di tempat tinggalnya di kawasan Pasar Saik (Sayurdan Ikan), Jalan Niaga, Nanga Bulik, Lamandau, kalimanatan Tengah, Sugirandengan nada penuh harap menyatakan hingga kini dirinya dan keluarganya masihtetap mengharapkan anak ke-empatnya ini pulang dan berkumpul kembali dengankeluarga.

"Namanya orang tua, tentu kami merindukan dia (Siti) mas, hingga sekarangbahkan istri saya masih kerap mencoba menghubungi dia melalui nomor hp-nya yangdulu, meskipun tidak pernah nyangkut (nyambung). Orang tua mana yang relakehilangan anak begitu saja tanpa tahu entah kemana," tutur Sugiran dengannada terbata-bata dan tanpak tak kuasa meneteskan air mata.

Diceritakan Sugiran, Siti Lestari lahir di Kota Panngkalan Bun, KotawaringinBarat,Kalimantan Tengah pada tahun 1992. Sejak kecil Siti tumbuh dan berkembangseperti anak pada umumnya, dan melewati masa sekolah dasar di SDN 3 NangaBulik. Tetapi semenjak SLTP hingga SLTA Siti diasuh sama neneknya di Demak,Jawa Tengah. Setelah itu kemudian dikuliahkan di kota Solo dan masuk UMS padatahun ajaran 2010 dengan mengambil studi Farmasi.

Sejak dikuliahkan di UMS, setiap ada libur cukup panjang Siti lebih seringpulang ke Demak (desa asal mereka di Jawa Tengah) dan sesekali pulang keLamandau. Terakhir Siti pulang ke Lamandau, yaitu pada libur panjang lebarantahun 2014 lalu.

 Kini, yang sering ia dengardari televisi hanya  kabar duka. Betapa rindu Sugiran dan Surati semakin menjadi-jadi."Cepet pulang nduk, pulangggg'!!!" ucap Sugiran penuh harap, sambilmenyeka genangan di pelupuk matanya. (HN/*)