Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Serang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menengok Mts 'Laskar Pelangi' dari Balangan

  • 21 Januari 2016 - 20:30 WIB

PARINGIN - Pemerataan pembangunan pada bidang pendidikan di Provinsi Kalimantan Selatan ternyata masih jauh panggang dari api. Tengok saja di Desa Lalayau, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan. Di sana, terdapat sekolah madrasah bernama MTs Miftahul Jannah.

Kondisi fisik bangunan dan fasilitas proses belajar mengajar di madrasah tersebut dinilai masih jauh tertinggal. Sekolah ini pun acap kali dijuluki Madrasah Laskar Pelangi dari Balangan.

'Tidak mudah kita sampai kesekolah madrasah itu, karena medan jalannya yang cukup berat, sebab keberadaannya sekitar 35 kilometer dari Paringin (ibu kota Kabupaten Balangan),' kisah Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan (Kemenag Kalsel) Muhammad Tambrin, Selasa (19/1/2016).

Sebelumnya, ia mendapat informasi yang menyebut terdapat sebuah madrasah di Balangan yang kondisinya mirip dengan sekolah pada novel bertajuk Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan. Novel tersebut kemudian diadaptasi oleh sutradara Riri Reza yang mengangkatnya ke layar lebar dengan judul yang sama.

Pada film itu diceritakan ada sekolah di lepas pantai timur Sumatera yakni Pulau Belitung dalam kondisi memprihatinkan. Sarana dan prasarana yang tidak memadai hingga kurang antusiasnya anak-anak desa setempat untuk menimba ilmu di sekolah. Kesamaan kondisi itulah yang mengetuk hati M Tambrin untuk menjejakkan kaki di Desa Lalayau.

'Terus terang saya terenyuh hati melihat anak-anak kita yang sekolah rajin di sana. Dengan sarana sederhana, mereka tetap semangat, padahal bangku dan meja yang mereka pakai sangat sederhana,' sambung M Tambrin.

Demikian juga dia melihat bagian dinding madrasah itu, papan yang menutupinya sudah berlubang-lubang dan berlantaikan cor semen yang tidak berkeramik.

'Kita sangat prihatin bahkan saya berulangkali meminta anak-anak siswa kita untuk bisa sabar dan tidak sampai patah semangat untuk terus berlajar meski fasilitas belajar sekolah mereka yang dimiliki sangat tertinggal jauh,' himbaunya.

Tambrin lantas merinci, MTs Miftahul Jannah hanya memiliki empat ruang kelas yang terdiri dari tiga ruang kelas dan satu ruang guru. Jumlah murid pun hanya 24 orang dengan guru pembimbing sebanyak lima orang.

Dia pun menyatakan tekadnya untuk bisa membantu madrasah tersebut agar tidak jauh mengalami ketertinggalan dengan madrasah lainnya di kota, sehhingga siswa yang belajar di sana tidak merasa minder dan prestasi mereka bisa lebih baik lagi. (ANT/B-12)


TAGS:

Berita Terbaru