Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Way Kanan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gelombang Kedua Pemulangan ke Pelabuhan Semarang Gunakan Kapal KRI Gilimanuk

  • 24 Januari 2016 - 16:03 WIB

GELOMBANGpemulangan kaum Gafatar terus saja berlanjut. Selain menggunakan pesawatterbang Hercules, juga menggunakan kapal perang milik TNI.  Khusus untuk mereka yang dipulangkan dengankapal laut KRIGilimanuk, pemberangkatannya melalui Pelabuhan Dwikora, PontianakKalimantan Barat.

Padapemulangan gelombang kedua ini, diberangkatkan sebanyak 355 jiwa. Seharisebelumnya (jumat, 22/01/2016) dipulangkan 1.192 orang eks anggota Gafatar.

Wargaeks Gafatar itu Sabtu (23/01) pagi diangkut dari tempat penampungan sementaradi lingkungan Kodam Tanjungpura.  Takkurang sebanyak 6 buah bus milik Kodam XII Tanjungpura dan milik PoldaKalbar dikerahkan untukmengangkut mereka ke pelabuhan.,

Kapendam Tanjungpura Kolonel Inf Mukhlismengatakan jumlah pemulangan sudah mencapai angka hampir 1.500 orang. 'Jadi pagi ini kembalidipulangkan warga eks Gafatar yang berasal dari daerah Semarang, yang manadibantu oleh TNI Angkatan Laut dengan menggunakan Kapal Perang yang dikirimlangsung dari Jakarta, ' ucap Mukhlis pada sejumlah wartawan, Sabtu (23/1/16).

Menurut Mukhlis, hingga saat ini masih tersisaratusan pengungsi eks Gafatar yang ditampung oleh Kodam XII Tanjungpura,pasalnya masih dilakukan pendataan terutama pengungsi yang berada di PenampunganKompi B 643 Kodam XII Tanjungpura.

'Kita bersyukur keterlibatan semua pihak dalammenangani persoalan pengungsi eks Gafatar ini sangat cepat, terutama dari pihakPemerintah Provinsi Kalbar yang memfasilitasi para pengungsi di penampungan hingga pemulangan, darikita Kodam XII Tanjungpura sebatas pengamanan serta mempersiapkan lokasi, 'tukas Mukhlis.

Sebagaimanadiberitakan, para pengungsieks gafatar ini sebagian sudah sampai di Semarang.Bagi mereka yang berasal dari Solo dan Yogyakarta, ditampung dahulu di Asramahaji Boyolali. Di sana mereka dikarantina dengan maksud selain dilakukan pendataanulang, juga ada berbagai kegiatan yang sifatnya menyadarkan mereka agar kembalike jalan yang benar.  Yaitu, cara beribadahyang benar dan bermasyarakat yang baik dan benar. Selama ini, apa yang merekalakukan dinilai menyimpang alias sesat.(*)

Berita Terbaru