BORNEONEWS, Sampit - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Johny Tangkere mengaku sengaja mematikan lampu lalu lintas (traffic light) di Bundaran Tidar atau Jalan TJilik Riwutagar tidak terjadi kemacetan panjang.

"Berharap agar tidak terjadi kemacetan, tadi pas saya lewat situ malah makin macet, karena pengguna jalan tidak ada yang ingin mengalah saat melintasi bundaran tidar," kata Johny Tangkere, Senin, 19 September 2022.

Johny menuturkan adanya langkah mematikan lampu lalu lintas tersebut berdasarkan perintah dari Bupati Kotim karena adanya keluhan dari masyarakat. Traffic light tersebut sengaja dimatikan dari pukul 06.00-08.00 WIB.

"Beberapa waktu lalu masyarakat mengeluhkan hal tersebut dan meminta lampu lalu lintas tersebut dimatikan kepada Bupati Kotim, dan kami diperintahkan untuk mematikan lampu lalu lintas tersebut," tuturnya.

Johny mengatakan kemacetan tersebut karena jalan tersebut tidak lebar dan apalagi Bundaran Tidar terbilang besar dari segi ukuran sehingga masyarakat berhati-hati saat melewati jalan tersebut.

"Bundaran Tidar itu lumayan besar dan jalannya sempit, makanya itu yang menyebabkan sering terjadi kemacetan, kalau masyarakat lewat situ pasti mereka pelan-pelan karena takut terserempat bundaran atau pengendara lain," katanya.