Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Banjir Meluas, Warga di Bantaran Sungai Diimbau Waspada

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 23 September 2022 - 16:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus meluas di empat kecamatan. Khususnya, permukiman warga yang berada di tepian sungai. Bahkan, banjir juga terus mengalami peningkatan.

Melihat kondisi tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman, belum lama ini juga turut serta dalam penyaluran bantuan sosial oleh Pemkab Kobar, kepada warga yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Arut Utara.

Selain membagikan bansos berupa paket sembako, Bambang juga menyampaikan imbauan kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, curah hujan di wilayah Kobar masih cukup tinggi, sehingga memungkinkan debit air akan semakin tinggi.

"Masyarakat agar selalu hati-hati dan waspada, suatu saat debit air bertambah dan akan tinggi, sehingga ini perlu adanya koordinasi baik dari seluruh pemerintahan desa, kecamatan Polsek, Koramil yang ada," ujarnya, Jumat, 23 September 2022.

Ia mengaku prihatin atas kondisi tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya berupaya memberikan pelayanan kebencanaan sebaik mungkin. Belum lama ini juga, pihaknya bersama Pj Bupati Kobar Anang Dirjo, melakukan peninjauan banjir di Kecamatan Kotawaringin Lama.

"Saya bersama Pj Bupati Kobar telah melakukan peninjauan dan monitoring langsung, serta menyalurkan bansos di lokasi langganan banjir, yaitu Desa Kondang, Rungun dan sekitarnya," tuturnya.

Bambang Suherman menambahkan, melihat kondisi dan sejumlah wilayah menjadi langganan banjir, ia mengharapkan pemerintah daerah harus membuat inovasi, bagaimana masyarakat dapat menghindari bencana banjir.

"Kita ketahui bahwa masyarakat yang di bantaran sungai Lamandau, memang agak enggan untuk direlokasikan ke daerah yang aman dari banjir, karena mungkin sudah menjadi kearifan lokal kehidupannya di pinggir air," ungkapnya.

Namun demikian, pemerintah harus mengupayakan untuk akses jalan supaya tidak terendam banjir. Sehingga, saat air naik, jalan tersebut tetap bisa menghubungkan ke ibu kota kecamatan.

"Jalan penghubung di dua desa di Kolam khususunya harus ditinggikan agar warga bisa membeli belanjaan, atau sembako dan lain-lainnya, sehingga tidak ada kendala terkait logistik," tuturnya.

"Kedua, memang mungkin membuatkan satu macam camp atau lanting jadi. Saat banjir, dia bisa naik sendiri, sehingga permukiman warga tetap aman," tuturnya. (DANANG/B-7)


TAGS:

Berita Terbaru