Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Sulawesi Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pertamina Buru Cadangan Migas dengan Teknologi Mutakhir

  • Oleh ANTARA
  • 25 September 2022 - 13:21 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream Pertamina menjadi perusahaan hulu yang paling aktif mencari cadangan minyak dan gas bumi sebagai komitmen menjaga ketahanan energi nasional melalui beragam metode teknologi eksplorasi mutakhir.

PHE dalam melakukan aktivitas eksplorasi memiliki tiga strategi inisiatif yaitu pengelolaan aset WK eksisting di mana kontribusi eksplorasi dibutuhkan dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas eksisting. Selanjutnya strategi New Ventures yang mana Subholding Upstream Pertamina mencari potensi eksplorasi yang baru.

“Dan yang terakhir strategi partnership untuk sharing risk & cost serta technology & knowledge transfer melalui akselerasi proses kerja sama dan joint bidding domestic serta luar negeri,” ujar Muadz Abdurrahman Rifqi, Geoscientist Overseas Asset Exploration PHE dalam keterangan yang dikutip, Minggu 25 September 2022.

Rifqi mengatakan hingga September 2022, eksplorasi PHE telah menemukan cadangan migas baru dari delapan sumur yang berasal dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga ujung Papua. Dengan realisasi pengeboran yang ada hingga kini, PHE sukses mencetak success ratio mencapai 68 persen.

"Ini angka realisasi success ratio yang tinggi di industri hulu migas," kata Rifqi saat berbicara di booth PHE di ajang 46th IPA Exhibition and Convention di Jakarta Convention Center.

Tidak berhenti melakukan eksplorasi yang masif dan agresif di existing asset, Direktorat Eksplorasi PHE juga gencar melakukan aktivitas eksplorasi New Ventures di area terbuka melalui kegiatan Komitmen Kerja Pasti Jambi Merang (KKP JM).

Salah satu kegiatan pencarian minyak dilakukan PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang (PHE Jambi Merang), bagian dari Regional 1 Sumatera Subholding Upstream Pertamina. 

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PHE Jambi Merang melakukan survei seismik 2D lepas pantai yang merupakan aktivitas eksplorasi terbesar selama satu dekade terakhir karena melewati perairan Bangka hingga Seram.

Seismik 2D ini menggunakan teknologi 2D seismic marine broadband dan dikerjakan oleh single operator, yaitu Kapal Elsa Regent milik PT Elnusa Tbk, anak usaha PHE.

"Broadband seismik, low frequency data memberikan detail image reservoir. Survei sudah melewati 35 basin. sejauh 32 ribu km," ujar M Syahdan Kubbhi, Geoscientist New Venture-Domestic.

Syahdan mengatakan PHE Jambi Merang bekerja sama dengan Elnusa juga melakukan survei seismik 2D vibroseis. Survei tersebut menggunakan kendaraan khusus yang menjadi sumber vibro atau getaran yang akan mengeluarkan gelombang.

Pelaksanaan survei dan pengolahan data yang akan berjalan sepanjang 1.000 Km di sepanjang area sub vulkanik Pulau Jawa, dimulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan akan berakhir di Jawa Timur. 

Menurut Syahdan, gelombang yang dihasilkan tersebut ditangkap oleh alat penerima gelombang bernama Smartsolo yang dipasang di sepanjang lintasan area survei.

Kegiatan eksplorasi PHE berikutnya, tambah Syahdan, adalah survei geofisika menggunakan teknologi enhanced Full Tensor Gradiometry (eFTG) di Cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat.

Survei ini dilakukan sepanjang 23.000 Km dan mencakup area seluas 45.000 Km2. Dalam melakukan survei tersebut, PHE Jambi Merang menjalin mitra dengan PT Mahakarya Geo Survey yang berkolaborasi dengan AustinBridgeporth. Kegiatan survei dilakukan dengan pesawat DC3 Turbo Prop yang dimodifikasi dan dimodernisasi, dilengkapi dengan serangkaian teknologi termasuk eFTG dengan gravimeter scalar terintegrasi, magnetometer, dan sistem LiDAR VUX1-LR.

Selain Cekungan Bintuni-Salawati, lanjut Syahdan, PHE juga sedang melakukan survei FTG terbesar di Indonesia di cekungan frontier lain di Papua dengan panjang lebih dari 31.000 km dan mencakup area seluas 60.000 km2. Kemajuan survei yang dilakukan bersama Rubotori Indonesia dan Bell Geospace ini mencapai lebih dari 50 persen.

ANTARA

Berita Terbaru