Aplikasi Pilkada Terintegrasi dengan Excel

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Gunung Mas Optimalkan Pengelolaan Dana Desa Tangani Stunting

  • Oleh ANTARA
  • 08 Oktober 2022 - 21:30 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kurun  - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengoptimalkan pengelolaan dana desa (DD) untuk menangani stunting sehingga gangguan kesehatan dan gangguan pertumbuhan pada bayi di daerah setempat dapat diminimalkan.

"Saya mohon pemerintah desa dapat memaksimalkan penggunaan dana desa untuk program produktif dan program yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan dan kesehatan, salah satunya dalam penanganan stunting yang juga menjadi program nasional," kata Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing di Kuala Kurun, Sabtu.

Salah satu pemanfaatan dana desa, dalam upaya deteksi dini dan penanganan stunting itu seperti dengan pemberian makanan tambahan, membeli alat antropometri dan lainnya keperluan serta program lain terkait upaya intervensi stunting.

Perempuan pertama yang menjadi Wakil Bupati Gunung Mas ini menyebut, upaya percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa.

Dengan adanya dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah desa, maka diharap percepatan penurunan stunting dapat berjalan dengan baik, sehingga Gunung Mas bisa melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Di sisi lain, mantan Sekretaris Daerah Gunung Mas ini mengingatkan pemerintah kelurahan untuk menyampaikan usulan anggaran, terkait kegiatan yang mendukung upaya percepatan penurunan stunting.

“Pemerintah kelurahan tidak memiliki anggaran sebesar pemerintah desa. Jadi saya minta agar usulannya disampaikan dulu, supaya anggarannya bisa disiapkan oleh tim anggaran,” kata Efrensia.

Lebih lanjut, berdasarkan data yang ada di aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) per Agustus 2022, status stunting di Kecamatan Manuhing mengalami penurunan jika dibandingkan 2021 lalu.

Pada 2021 lalu, dari jumlah sasaran 816 balita ada 22 balita masuk kategori sangat pendek, 55 balita masuk kategori pendek, 422 balita masuk kategori normal, tiga balita masuk kategori tinggi, dengan angka stunting 15,34 persen.

Sedangkan data Agustus 2022, dari jumlah sasaran 824 balita ada 545 balita yang sudah diukur. Dari 545 balita yang sudah diukur tadi, ada 16 balita masuk kategori sangat pendek, 65 balita masuk kategori pendek, 462 balita normal, dan dua balita masuk kategori tinggi, dengan angka stunting 14,86 persen.

Artinya di Kecamatan Manuhing dari 2021 ke Agustus 2022 ada penurunan stunting sebesar 0,48 persen. Diperlukan kerja keras dan dukungan dari seluruh pihak, agar stunting di kecamatan ini terus menurun.

ANTARA

Berita Terbaru