Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pesisir Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Harus Penuhi Jumlah PPL

  • 14 Februari 2016 - 19:48 WIB

Kekurangan jumlah petugas penyuluh lapangan (PPL) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih menjadi salah satu kendala untuk peningkatan hasil produksi petani. Jika tidak diatasi, persoalan ini bisa berakibat banyak petani gagal panen. Sebab mereka tidak mengetahui masa tanam yang baik terutama di sawah tadah hujan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Kotim Sanidin saat dihubungi <Borneonews>, Minggu (14/2/2016). "Khususnya di daerah selatan masih minim penyuluh pertanian, akibatnya sebagian lahan-lahan persawahan mengalami gagal panen," kata dia.

Ia melanjutkan dengan kondisi cuaca yang sulit diprediksi seperti saat ini, petani butuh bimbingan. Sehingga mereka tidak salah menghitung masa tanam padi. "Kalau sampai salah menghitung masa tanam padi, akibatnya bisa banyak yang gagal panen," cetus dia.

Menurut Sanidin, peran penyuluh tidak hanya membantu soal penentuan masa tanam yang baik. Namun penyuluh juga sangat diperlukan pada masa perawatan. Apalagi jika tanaman petani terserang hama. "Di sinilah peran penyuluh pertanian. Para penyuluh ini harus selalu siap membantu dan membimbing petani agar bisa menghadapi segala kondisi untuk mengembangkan sektor pertanian ini," terang dia.

Sanidin menyayangkan minimnya jumlah penyuluh pertanian di Kotim. Bahkan, kata dia, menurut Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotim, satu orang penyuluh bisa melayani tiga sampai empat desa. "Kondisi ini harus dibenahi," tegas dia.

Menyikapi kekurangan itu, lanjut dia, DP3KP seharusnya bisa memilih penyuluh yang punya pengalaman dan kemampuan bertani. Mereka ditempatkan di sentra-sentra pertanian. Sehingga kelompok-kelompok tani dengan areal luas bisa dengan mudah mengikuti arahan penyuluh dan resiko gagal panen bisa ditekan. (RF/B-8)

Berita Terbaru