Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rokan Hulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gagal Berangkat, 41 Calon Jamaah Umroh Melapor ke Polda Kalteng

  • Oleh Apriando
  • 14 Desember 2022 - 19:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Sebanyak 41 calon jamaah umroh membuat laporan aduan masyarakat ke Ditreskrimum Polda Kalteng terkait dugaan penipuan atau penggelapan, Rabu, 14 Desember 2022.

"Kita melaporkan terkait dugaan penggelapan atau penipuan dana jamaah umroh sebanyak 41 orang. Klien kami sudah membayar lunas semua. Sebenarnya tinggal berangkat saja, namun tidak ada kejelasan, jadi kami menaksir kerugiannya mencapai Rp 1 miliar," Kata Rusdi Agus Susanto selaku kuasa hukum 41 calon jamaah umroh. 

Rusdi menambahkan, kliennya mulai mendaftar umrah sejak Oktober 2022 dan setelah lunas, kliennya dijanjikan berangkat 2 Desember. Namun ketika sudah berkumpul di Bandar Udara Tjilik Riwut, perwakilan dari pihak biro jasa travel umroh PT IAW menyampaikan bahwa terjadi permasalahan. 

"Saat hendak berangkat ke Surabaya lalu ke tanah suci ternyata pihak PT menyampaikan ada masalah," ucapnya. 

Di mana permasalahan tersebut, menurut Rusdi tiket para jamaah menuju Mekkah tidak ada, yang ada hanya dari Palangka Raya menuju Surabaya.

"Untung saja belum berangkat ke Surabaya. Kalau jadi bagaimana nasib klien saya di sana," tuturnya. 

Mulai dari kejadian tersebut, pihak biro jasa kembali menjanjikan akan memberangkatkan pada tanggal 9 Desember. Lagi-lagi dengan berbagai alasan yakni keterlambatan membayar tiket, kliennya batal berangkat. 

"Dari tanggal 9 sampai kami mengadukan kejadian ini belum ada kejelasan sama sekali kapan berangkatnya," imbuhnya. 

Bahkan sebelum mengadukan permasalah ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Kantor cabang di wilayah Palangka Raya namun tidak ada jawaban yang memberikan kepastian kapan berangkat kepada calon Jamaah umroh tersebut.

"Sudah didatangi namun mereka juga kebingungan dengan pihak perusahaan yang ada di pusat, padahal 41 orang ini sudah membayar lunas," jelasnya. 

Walaupun begitu, Rusdi menerangkan bahwa tetap membuka pintu damai untuk mencarikan solusi yang terbaik untuk nasib kliennya. 

"Tetap kita membuka pintu perdamaian, supaya sama-sama enak. Karena sejak tanggal 9 tersebut pihak agak sulit berkomunikasi sudah," tegasnya. (APRIANDO/B-5)

Berita Terbaru