Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Banggai Laut Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Indonesia Berupaya Kembalikan Citra Negatif Perkelapasawitan

  • Oleh ANTARA
  • 18 Desember 2022 - 18:40 WIB

BORNEONEWS, Kotabaru - Pemeritah Indonesia berupaya untuk menjawab atau mengembalikan citra negatif perkelapasawitan Indonesia, sebagai akibat kampanye negatif dari pihak Eropa yang mengklaim bahwa sawit Indonesia tidak ramah lingkungan.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Selatan Hairuddin, mengatakan, untuk menangkal kampanye negatif tersebut, kita harus melakukan upaya upaya diplomasi intensif kepada pihak Uni Eropa (Pemerintah, Lembaga Perguruan Tinggi, NGO).

"Selain itu menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan (ISPO/Indonesia Sustainable Palm Oil dan RSPO/Roundtable on Sustainable Palm Oil)," kata Hairuddin, Sabtu 17 Desember 2022.

Ia menjelaskan hal tersebut usai kunjungan Field Study Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) serta rombongan dari Novia University Finlandia, ke PT Hasnur Citra Terpadu (PT. HCT).

Ia mengungkapkan, Indonesia merupakan negara terbesar produsen minyak kelapa sawit dunia dan penyumbang utama devisa negara.

Disisi lain adanya kekhawatiran negara negara Eropa terhadap eksistensi minyak nabati lainnya, sehingga Uni Eropa(UE) mengeluarkan kebijakan dalam pembatasan masuknya minyak sawit ke wilayah UE dengan kebijakan Renewable Energy Directive II (RED II).

Kebijakan RED II yang telah diberlakukan hingga saat ini, serta dalam upaya Pemerintah Indonesia melakukan diplomasi untuk meraih citra baik dalam hubungan perdagangan internasional. 

Sementara itu, PT. HCT merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit anggota Gapki Cabang Kalimantan Selatan yang berlokasi di Desa Pandahan Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan.  

Pihak Novia University sangat berterima kasih dan merespon positif karena meraka melihat kebun kelapa sawit secara langsung di lapangan dan mereka mempromosikan bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di Novia University, Finlandia.

"Kunjungan dari Novia University Finlandia tersebut diharapkan dapat mempromosikan industri kelapa sawit berkelanjutan Indonesia tidak saja di Finlandia tapi juga Negara negara Eropa lainnya," ujar Hairuddin yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru, melalui siaran pers.  

Finlandia dengan luas 338.440 KM2 merupakan negara Eropa bagian utara yang sangat perhatian terhadap program program ramah lingkungan terutama pelestarian hutan, pengendalian polusi dan pelestarian keanekaragaman hayati. 

Memiliki rasio hutan dengan total wilayah tertinggi di antara negara negara Eropa lainnya.  

Diperlukan strategi untuk menggalang kerjasama dengan Lembaga-Lembaga Perguruan Tinggi ternama Negara Eropa lainnya untuk melakukan kunjungan dan  penelitian industri kelapa sawit di Indonesia.

ANTARA


TAGS:

Berita Terbaru