Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Ternate Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wabup Barito Timur: Birokrasi Kementerian Agama Kini Lebih Lincah dan Responsif

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 03 Januari 2023 - 18:40 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Wakil Bupati Barito Timur, Habib Said Abdul mengatakan, Kementerian Agama kini telah berubah dengan birokrasi yang lebih lincah dan responsif.

Hal tersebut diungkapkan Wabup saat membacakan sambutan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada upacara peringatan Hari Amal Bakti atau HAB ke-77 Kementerian Agama RI di Halaman Kantor Kemenag Barito Timur, Selasa, 3 Januari 2023.

"Kini Kementerian Agama telah terlihat berubah. Birokrasinya lebih lincah dan responsif. Transformasi digital mulai berjalan, salah satunya dengan kehadiran Pusaka Super Apps, aplikasi layanan Kementerian Agama," ucapnya.

Beragam inovasi digital juga terus dilakukan, mulai pusat hingga daerah. Semua itu merupakan upaya meningkatkan kualitas dan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama juga terus berprestasi di level nasional dan internasional.

"Bukti bahwa Kementerian Agama telah berubah, diakui dan diapresiasi oleh Kementerian/Lembaga dan publik, kita diganjar lebih dari 22 penghargaan pada tahun 2022 lalu. Kita jaga prestasi di atas. Dan tahun ini, harus lebih baik dari tahun kemarin," tegasnya.

Wabup mengungkapkan, pada HAB ke-77 tahun 2023 ini, Kementerian Agama mencanangkan tagline Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat.

"Tugas berat mesti ditunaikan oleh seluruh ASN Kementerian Agama. Kerukunan sangat fluktuatif dan dinamis. Kerukunan sering menguji kita, lebih-lebih menjelang Pemilu 2024. Sejatinya, kerukunan adalah prasyarat pembangunan nasional. Pembangunan membutuhkan stabilitas, dan stabilitas dapat terwujud bila antarmasyarakat rukun dan damai," katanya.

Menurutnya di tahun politik potensi terjadi ketidakrukunan di masyarakat akibat pilihan politik yang berbeda tetap saja ada. Politisasi agama makin sering dilakukan untuk meraih efek elektoral. Politisasi tempat ibadah sebagai ajang kampanye, sudah mulai terjadi.

"Penggunaan politik identitas menjelang Pemilu harus diantisipasi dan dimitigasi agar kerukunan umat tidak ternodai. Kita semua mesti belajar pada apa yang terjadi pada pesta demokrasi sebelumnya, di mana masyarakat terbelah yang hingga kini masih bisa dirasakan, terutama di media sosial," pesan Wabup.

Dia juga mengingatkan agar keluarga besar Kementerian Agama, bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi terdepan dalam membina dan membangun suasana rukun dan damai agar perjalanan dan tahapan Pemilu dapat dinikmati sebagai pesta demokrasi dalam pengertian yang sesungguhnya.

"Untuk itu, semangat merawat kerukunan umat harus digelorakan seluruh ASN Kementerian Agama. Saya minta tidak ada ASN Kementerian Agama yang partisan, apalagi ikut melakukan provokasi di tengah keragaman pilihan. ASN Kementerian Agama harus menjadi simpul kerukunan dan persaudaraan. Dan yakinlah bahwa kerukunan umat akan mengantarkan pada Indonesia hebat," tegasnya.

Berita Terbaru