Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Tangerang Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

SSMS Komitmen Tingkatkan Produksi Terus di Tahun 2023

  • Oleh Testi Priscilla
  • 09 Januari 2023 - 17:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Vice President sekaligus Head Corporate Secretary Perseroan, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk atau SSMS, Swasti Kartikaningtyas mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen terus meningkatkan produksi di tahun 2023 ini.

"SSMS akan terus meningkatkan produksinya, karena hingga saat ini dari keseluruhan produksi SSMS baru bisa memenuhi sekitar 70-80 persen dari total utilitas pabrik milik PT Citra Borneo Utama Tbk atau CBUT sebagai bentuk hilirisasi dengan skema TBS yang diolah oleh SSMS menjadi CPO lalu diproduksi menjadi produk turunan CPO," kata Swasti pada Senin, 9 Januari 2023.

CBUT sendiri, lanjutnya, berkontribusi sebesar 6 persen dari seluruh refinery yang ada di Kalimantan.

"Dengan kapasitas refinery sebanyak 2.500 ton per hari, CBUT berkontribusi sebesar 6 persen dari seluruh refinery yang ada di Kalimantan," ujarnya lagi

Untuk 2022 sendiri, perseroan menargetkan pertumbuhan rata-rata produksi TBS di sepanjang 2022 tumbuh di kisaran 10 persen hingga 15 persen.

"Adapun di 2023 manajemen SSMS menargetkan kurang lebih pertumbuhan produksi TBS akan sama seperti tahun ini," jelasnya lagi.

Pada tahun 2022 juga menurut Swasti, SSMS telah menuntaskan 100 persen sertifikasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO dan terus mengejar sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil atau RSPO yang kini telah mencapai 90 persen.

RSPO merupakan standar global bagi perkebunan kelapa sawit untuk memperlihatkan proses produksi yang ramah lingkungan. Sedangkan ISPO merupakan standar dari pemerintah Indonesia untuk perkebunan sawit berkelanjutan.

"Untuk RSPO, saat ini perseroan masih menyisakan PT Mirza Pratama Putra atau MPP yang diakuisisi pada 2015 lalu," tutur Swasti.

Sementara yang masih dalam proses review RSPO, jelasnya, yaitu sertifikasi independent smallholder dari satu kelompok tani yang disertifikasi pada 2019.

Dalam hal ini, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Mandiri atau APKSM berjumlah 614 petani dengan luasan 1.365 hektare.

"Saat ini, proses sertifikasi 90 persen independent smallholder Mekar Mulya sejumlah 129 petani dengan luasan garapan 556 hektare masih menunggu membership dari RSPO," jelas Swasti. (TESTI PRISCILLA/B-5)


TAGS:

Berita Terbaru