Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Kobar Bangun Ikon Pesisir Kapal Pinisi

  • Oleh ANTARA
  • 20 Januari 2023 - 20:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun  - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2023 membangun ikon kawasan pesisir di daerah itu berupa bundaran kapal pinisi.

"Wilayah pesisir, terutama di Kecamatan Kumai kebanyakan warganya bekerja sebagai nelayan tradisional. Maka pembangunan bundaran kapal pinisi ini sebagai ikon daerah yang menggambarkan kebiasaan masyarakat di daerah tersebut," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pemkab Kotawaringin Barat Juni Gultom di Pangkalan Bun, Jumat.

Juni Gultom mengatakan pembangunan ikon tersebut berawal dari masukan  atau usulan  tokoh masyarakat Kumai. Usulan itu kemudian disambut baik oleh Pemkab Kotawaringin Barat.

"Kami rencanakan pembangunan di arah jalan menuju kawasan wisata pantai, tepatnya di persimpangan bumi perkemahan Desa Kubu," terang Juni Gultom.

Dipilihnya kapal pinisi sebagai ikon di Kecamatan Kumai juga untuk menumbuhkan semangat heroik dan untuk menunjukkan bahwa nenek moyang merupakan seorang pelaut yang tangguh.

"Masyarakat Kumai kebanyakan tinggal di daerah pesisir, sehingga sudah turun temurun masyarakat di sana bermatapencaharian sebagai nelayan tradisional," kata Juni.

Untuk anggaran pembangunan bundaran kapal pinisi masih harus dipaparkan ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Tengah.

"Masih dipaparkan di Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah. Semoga bisa segera terealisasi pembangunannya di tahun ini karena untuk desain dan biaya anggaran telah siap," kata Juni.

Kecamatan Kumai merupakan daerah yang memiliki banyak tempat objek wisata. Selain Taman Nasional Tanjung Puting, di Kumai juga wisatawan bisa menikmati wisata bahari, seperti Pantai Kraya, Pantai Teluk Bogam, Pantai Tanjung Keluang, dan Pantai Kubu.

Sebelumnya, di Kecamatan Kumai juga sudah di bangun bundaran Bahari (Bersih, aman, harmonis, alami, ramah, dan islami) yang biasa di sebut masyarakat bundaran monyet atau tugu orangutan di Desa Sungai Kapitan.

ANTARA

Berita Terbaru