BORNEONEWS, Muara Teweh - Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Dedy Irawan mengatakan bahwa Barito Utara adalah penyangga pangan Ibu Kota Negara (IKN).

"Ini salah satu peluang untuk memanfaatkan kondisi tersebut. Untuk itu, sektor pertanian diharapkan dapat terus ditingkatkan di Kabupaten Barito Utara," sebutnya.

Dia juga merasa bangga apa yang telah dilakukan oleh  Bupati Barito Utara, H Nadalsyah bersama jajarannya dan melakukan terobosan yang luar biasa dalam menjaga ketahanan pangan dan pertanian di daerah.

“Padi intani ini merupakan padi hibrida. Dan pada musim taman yang lalu kita menanam padi inbrida. Dan musim tanam kedua ini kita menanam padi hibrida," kata Dedy.

Dedy menjelaskan perbedaan antara padi Inbrida dan hibrida adalah terkait dengan benihnya. Musim tanam kemarin menurut informasi adalah Inpari 3.2, masih bisa ditanam benihnya tetapi untuk Intani ditanam kembali tidak bisa akan tetapi potensi menghasilkan padi cukup tinggi.

"Kami dari BPTP sesuai dengan tugas dan fungsinya melakukan penyebaran informasi pertanian spesifik lokasi," kata Dedy.

Pasalnya kata dia, rekam jejak BPTP di Barito Utara sangat baik sekali. Kemitraan pihaknya dengan Pemkab Barito Utara dan juga dengan Dinas Pertanian sangat baik dalam mengawal program-program strategis Kementerian, khususnya program yang meningkatkan daya saing komoditas pertanian seperti jagung.

“Saat ini sedang berjalan program kosra tani yang melibatkan pemberdayaan yang terkait dengan penyuluhan dan kelompok tani. Kami hadir disini dalam rangka memberikan dukungan itu, Insya Allah kami terus menjaga, mengawal, kegiatan pendampingan penerapan teknologi tepat guna spesifik lokasi di Wilayah Barito Utara," ucapnya.

Selain itu juga jelas Dedy, di tahun 2023 ini akan ada program yang bersifatnya penjajahan bibit dan benih tanaman yang sesuai dengan spesifik lokasi.