BORNEONEWS, Tamiang Layang - Warga RT 03 Desa Bagok Kabupaten Barito Timur membersihkan tugu perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan yang terletak persis di depan Masjid Al-Irsyad Muara Bagok.

Kondisi tugu tersebut terlihat kusam karena warna cat yang telah pudar dan ditumbuhi jamur. Beberapa huruf timbul pada tulisan Selamat Datang juga terlihat sudah copot atau rusak. Pembersihan dilakukan dengan mencuci dan menyikat bangunan tugu serta menyingkirkan rumput maupun sampah di sekitar tugu.

Ketua RT 03 Desa Bagok, Murjani yang memimpin langsung kegiatan menjelaskan alasan pihaknya berinsiatif membersihkan tugu tersebut selain untuk melestarikan bangunan bersejarah juga karena posisi tugu yang tidak terawat itu berada persis di depan masjid sehingga merusak pemandangan masjid.

"Dulu waktu masih terawat tugu ini terlihat indah pada malam hari karena disorot lampu warna-warni, tapi sudah lama sekali tugu ini tidak terawat," katanya.

Perawatan tugu itu juga sudah beberapa kali diusulkan ke anggota DPRD Barito Timur yang melaksanakan kunjungan reses ke Desa Bagok namun hingga kini pemerintah daerah belum berbuat apa-apa. Sedangkan pengurus masjid tidak dapat menyisihkan biaya perawatan dari anggaran masjid karena sekalipun berada persis di depan masjid, tugu tersebut adalah aset pemerintah daerah.

Anggaran pembersihan tugu kali ini berasal dari bantuan Sekretaris DPC Partai Hanura Barito Timur, Dewi Sartika. Karena itu Murjani berharap setelah tugu tersebut dicuci hingga bersih, kelak ada bantuan anggaran lagi untuk pengecatan.

"Harapan kami seperti itu, setelah dicuci mudah-mudahan ada lagi bantuan anggaran dari pihak swasta maupun pemerintah daerah untuk mengecat tugu ini sekaligus menyalakan kembali lampu-lampunya," pintanya.

Sementara itu Sekretaris DPC Hanura Barito Timur Dewi Sartika saat dikonfirmasi terpisah membenarkan bahwa dirinya memberikan bantuan untuk perawatan tugu perbatasan Kalteng-Kalsel yang terletak di Kecamatan Benua Lima itu.