Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Solok Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Fordayak Barito Timur Beri Peringatan PT SLS Terkait Kesempatan Kerja Warga Lokal

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 24 Maret 2023 - 21:30 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketua DPD Fordayak Kabupaten Barito Timur Rafi Hidayatulah memberikan peringatan kepada manajemen PT Sentosa Laju Sejahtera atau PT SLS terkait prioritas kesempatan kerja bagi warga lokal terutama di desa tempat perusahaan tersebut beraktivitas.

Peringatan ini disampaikan Rafi menanggapi keluhan Ketua BPD Didi, Thomas, yang mengaku hanya satu warga Desa Didi yang bekerja di perusahaan pertambangan tersebut padahal saat melakukan sosialisasi di Desa Didi manajemen perusahaan telah menyepakati untuk merekrut tenaga kerja dari warga setempat.

"Seharusnya perusahaan hadir dapat memberikan dampak positif antara lain menampung dan mempekerjakan tenaga kerja lokal," tegas Rafi, Jumat, 24 Maret 2023.

Dia mengaku sangat mendukung investor yang datang berinvestasi di Barito Timur, namun demikian harus memperhatikan kesejahteraan warga lokal dengan memberikan kesempatan kerja dan menepati kesepakatan yang telah dibuat sebelum melakukan aktivitas perusahaan.

"Di sisi lain untuk PT SLS ini saya melihat masih belum menyempurnakan hal-hal tersebut, karena banyaknya keluhan bahkan aduan masyarakat. Bahkan ada beberapa warga yang mengadu kepada saya selaku ketua organisasi Fordayak Bartim," ungkap Rafi.

Menurutnya jika alasan perusahaan adalah para pencari kerja belum memiliki skill seperti yang dibutuhkan perusahaan, maka perusahaan dapat membantu memberikan pelatihan agar mereka memenuhi kriteria yang diharapkan perusahaan.

Rafi menduga hingga kini karyawan PT SLS yang berasal dari warga lokal belum mencapai komposisi 25 persen padahal perusahaan menjanjikan 70 persen untuk warga lokal dan 30 persen untuk pendatang.

Karena itu dia kembali mengingatkan manajemen PT SLS agar bijak menghadapi permasalahan tersebut dengan memberikan solusi yang baik kepada masyarakat setempat sehingga perusahaan juga dapat melakukan kegiatan dengan leluasa.

"Kenapa masih saja banyak yang bersuara seperti tak makan di tanahnya sendiri, apa karena perusahaannya atau manajemennya Jadi intinya saya berharap atas nama organisasi, jangan sampai keluhan-keluhan seperti ini bahkan komentar masyarakat dalam hal menyampaikan kekecewaan terhadap PT SLS ini dapat berdampak negatif bagi perusahaan," tegas Rafi.

Sebelumnya menanggapi ancaman Ketua BPD Didi Thomas yang ingin menutup aktivitas perusahaan di Desa Didi karena merasa perusahaan tersebut ingkar janji, Ria dari manajemen PT SLS mengakui saat ini karyawan dari warga lokal yang bekerja di PT SLS baru 25 persen. Alasannya karena kebutuhan karyawan non skill tidak banyak.

Berita Terbaru