Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Agam Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Prakiraan Awal Kemarau 2023 di Barito Timur

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 26 Maret 2023 - 21:41 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Metereologi Kelas IV Sanggu merilis prakiraan awal musim kemarau tahun 2023 di Kabupaten Barito Timur, Minggu, 26 Maret 2023.

"Awal musim kemarau tahun ini di Barito Timur diprakirakan terjadi pada Dasarian II (10 hari kedua) bulan Juni yang meliputi di Kecamatan Awang, Benua Lima, Dusun Tengah, Dusun Timur, Karusen Janang, Paju Epat, Paku, Patangkep Tutui, Pematang Karau dan Kecamatan Raren Batuah," ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Sanggu Nur Setiawan dalam rilisnya.

Sedangkan puncak musim kemarau di Barito Timur diprakirakan terjadi pada bulan September. Kemudian untuk wilayah Kalimantan Tengah secara umum puncak kemarau terjadi pada bulan Juli.

"Berdasarkan prediksi dinamika atmosfer terkini fenomena ENSO (El Nino-Southern Oscillation) saat ini masih pada kategori netral dan diprakirakan akan berlangsung hingga pertengahan tahun," jelas Nur Setiawan.

Selanjutnya fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) menunjukkan pada kategori positif dan diprakirakan akan berlangsung hingga pertengahan tahun.

"Angin monsun Australia diprediksi akan mulai aktif memasuki wilayah Indonesia pada bulan Maret hingga April 2023. Kondisi suhu muka air laut di perairan wilayah Kalimantan Tengah saat ini terpantau dalam kondisi netral dan diprediksi menghangat hingga bulan September 2023," terangnya.

Menghadapi peralihan musim kali ini, Nur Setiawan menyampaikan rekomendasi
agar mewaspadai cuaca ekstrem seperti panas yang meningkat, kekeringan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

"Pemerintah daerah dan masyarakat di daerah rawan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan pada saat periode puncak musim kemarau," imbuhnya.

Pada wilayah dengan periode musim kemarau yang tiba lebih awal, lanjut Nur Setiawan, perlu adanya langkah-langkah penyesuaian di sektor pertanian seperti penggunaan teknologi irigasi modern, konservasi air dan penanaman tanaman yang tahan kekeringan.

"Diimbau juga agar masyarakat Barito Timur dan stakeholder terkait selalu memperbaharui informasi cuaca dan iklim melalui berbagai media diseminasi BMKG," pesannya. (BOLE MALO/R)

Berita Terbaru