MERASA jengkel karena utang sebesar Rp1,5 juta tak juga dibayar meski ditagih berulang kali, seorang perempuan bernama Melati alis Wati (40 tahun) nekat membobol rumah keluarganya sendiri. Berbagai barang seperti panci besar, termos besar dan salon di rumah itu pun diangkut oleh Wati.

Akibatnya, ibu empat anak yang tinggal di sebuah barak kayu milik sepupunya, Dedi, di Jalan Anoi, Palangka Raya itu akhirnya diciduk polisi, setelah dilaporkan Novi (18), yang masih keponakannya sendiri, Senin (14/3/2016).

Dedi yang juga paman Novi terlihat datang ketika aparat kepolisian mendatangi tempat tinggal Wati. Dia meminta kasus tersebut tidak perlu dibawa ke ranah hukum dan bersedia menyelesaiakan secara kekeluargaan.

Namun demi keamanan terlebih pasca Novi dan Wati dipertemukan terlihat sedikit terjadi cek-cok, polisi meminta kasus diselesaikan di kantor polisi. Barang-barang yang diambil oleh Wati kemudian disita petugas dari baraknya sebagai barang bukti.

'Ini sebenarnya masalah keluarga saja. Malu kita. Dan mereka semua keluarga saya juga. Bukan maksud mencuri. Hanya jaminan saja supaya membayar utang,' ucap Dedi.

Dia menuturkan, masalah tersebut hanya sebatas utang piutang. Wati acap menagih tapi tidak juga dibayar. Sedangkan Wati sendiri juga harus membayar sewa barak sebesar Rp300 ribu per bulan.

Sementara itu, Wati mengakui kesalahannya telah mengambil barang milik ibunya Novi itu, tanpa sepengetahuan pemilik pada Minggu (13/3/2016) sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelum mengambil, lanjut dia, dirinya lebih dulu menagih ke ibunya Novi yang ada di Bukit Liti.

'Memang salah aku. Tapi sudah sering ditagih, tidak dibayar-bayar juga. Jengkel aku. Habis dari Bukit Liti nemui Mama Novi, langsung aja saya ambil barangnya,' aku Wati.

Kasus tersebut masih dimediasi oleh pihak Polres Palangka Raya untuk mendapatkan solusi yang terbaik. (BY/B-10)