Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dewan Minta Pemda Selesaikan Persoalan Mahalnya Harga Gas Elpiji Bersubsidi

  • Oleh Donny Damara
  • 07 Mei 2023 - 17:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Persoalan klasik mahalnya harga gas elpiji 3 kg bersubsidi khususnya pada tingkat pengecer atau warung-warung kecil masih menjadi dinamika di tengah-tengah masyarakat, khususnya di provinsi ini hingga sekarang.

Oleh karenanya, Ketua Komisi II DPRD Kalteng Achmad Rasyid meminta kepada pemda khususnya provinsi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalteng agar dapat menyelesaikan persoalan mahalnya harga gas elpiji 3 Kg bersubsidi tersebut.

"Kita minta dinas terkait serius menangani persoalan ini, cepat ditangani jangan seolah-seolah dibiarkan. Persoalan seperti ini sudah sejak lama terjadi, harga elpiji 3 Kg subsidi bahkan dijual melebihi HET yang ditentukan," ujarnya, Minggu, 7 Mei 2023.

Dia menjelaskan, persoalan mahalnya gas elpiji 3 Kg bersubsidi ini terus berulang-ulang, dan sampai saat ini belum juga mendapat perhatian serius pemerintah. Oleh sebab itu, dirinya mendorong pemerintah supaya segera menyelesaikan persoalan ini.

"Kita minta cari penyebab sampai ke akar-akarnya, agar persoalan tersebut tidak terus terulang. Karena memang itu pastinya membebani masyarakat, terlebih bagi mereka yang jauh dari pangkalan atau distributor resmi utamanya di desa-desa," ucapnya.

Terkait permasalahan itu juga, ia mengaku Komisi II berencana untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak-pihak yang mempunyai kewenangan untuk menuntaskan persoalan tersebut, sehingga kedepan mahalnya harga gas elpiji 3 Kg bisa ditekan.

"Kita tidak ingin persoalan ini terus terulang dan penanganannya tidak tuntas, harus dituntaskan, sehingga untuk kemudian hari tidak terulang lagi kembali. Apabila memang ditemukan oknum nakal baik dari pihak pertamina maupun agen atau distributor resmi supaya disanki secara tegas," imbuhnya. (DONNY D/H)

Berita Terbaru