Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tak Perlu Reislamisasi Bagi Eks Gafatar

  • 28 Maret 2016 - 21:18 WIB

PENANGANAN eks pengikut GAFATAR yang berjumlah tiga ratusan di Kota Palangka Raya nyaris tidak terdengar lagi. Dari sisi spiritual, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palangka Raya yang dipasrahi memberi pembinaan, juga merasa belum dapat komando dari Pemerintah Kota Palangka Raya. 

Kepala Kemenag kota, Baihaqi menuturkan, sejauh ini pihaknya hanya memantau saja. Di sisi lain, Baihaqi juga menegaskan tidak perlu dilakukan pengislaman kembali atau re-islamisasi kepada pengikut Gafatar yang asalnya muslim. Ini karena ia menolak penyebutan eks Gafatar adalah sudah murtad (keluar dari islam).

Pernyataan mantan Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Kalteng ini dilontarkan ketika ditanya mengenai upaya pihaknya mengembalikan akidah mereka seperti semula sebelum masuk jaringan Gafatar yang dinyatakan sesat dan menyesatkan oleh majelis ulama indonesia (MUI). 

'Pembinaan iya, tetapi bukan melakukan pengislaman kembali seperti pengucapan syahadat ulang. Cukup dengan mengajak pertobatan bersama atas kesalahan yang ia perbuat. Kenapa demikian, karena mereka kan tidak pernah menyatakan diri keluar dari Islam alias murtad kan, kenapa harus masuk Islam kembali' jelasnya kepada Borneonews, Senin (28/3/2016).

'Mereka itu hanya tidak melakukan syariat islamnya saja, karena ikut ajaran menyimpang saja. Kemudian tidak salat, kan begitu. Lah kalau hanya tidak sholat, sangat banyak sekali orang islam di sekitar kita tidak salat dan tidak beribadah, tidak diapa-apain juga kan' tanya Baihaqi balik.

Ia kemudian mengungkapkan, yang membuat masalah dan sisi membahayakan dari Gafatar adalah gerakannya yang membuat ideologi yang bahkan bertentangan dengan NKRI. Sehingga selain menyalahi sisi spritual (mencampuradukkan agama) juga menyalahi secara kebangsaan Indonesia. 

(Roziqin/B-12)

Berita Terbaru