Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Blitar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Targetkan 2017 Pantai Ujung Pandaran Berubah Total

  • 03 April 2016 - 11:04 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan melakukan pembenahan objek wisata Pantai Ujung Pandaran. Penataan objek wisata andalan daerah itu akan menghabiskan dana hingga Rp54 miliar.

'Insya Allah Pantai Ujung Pandaran akan kita benahi pada 2017 dengan anggaran Rp54 miliar. Tapi pada 2017 tahap awal sekitar Rp10 miliar,' ungkap Bupati Kotim Supian Hadi, Minggu (3/4/2016).

Pantai Ujung Pandaran merupakan desa di Kecamatan Teluk Sampit yang jaraknya sekitar 85 kilometer dari Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotim. Pantai yang menghadap Laut Jawa ini tercipta dengan panoramanya indah.

Selain wisata alam, di kawasan itu juga terdapat tujuan wisata keagamaan, yakni makam kubah salah seorang ulama yang banyak diziarahi umat muslim, bahkan ada yang berasal dari luar Kalimantan Tengah.

Objek wisata Pantai Ujung Pandaran termasuk salah satu lokasi yang akan dibenahi dalam rangka pembenahan untuk mewujudkan Sampit sebagai tujuan wisata di Kalimantan Tengah. Berbagai fasilitas akan dilengkapi di kawasan itu. Bundaran dengan mengusung maskot ikan dan kepiting juga akan dibangun di kawasan yang penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai nelayan itu.

Saat ini pemerintah daerah sudah menyiapkan lokasi untuk merelokasi permukiman warga setempat. Selain untuk mencegah makin banyak rumah yang terkena abrasi, ini juga merupakan bagian dari penataan kawasan wisata Ujung Pandaran.

Tidak sekadar merelokasi, pemerintah daerah juga menyiapkan lahan pertanian untuk warga setempat sehingga bisa menjadi penghasilan baru untuk memenuhi kebutuhan keluarga, khususnya saat masa paceklik tangkapan ikan.

Bupati Supian Hadi berkomitmen akan terus mengembangkan objek wisata di daerah itu, baik objek wisata buatan maupun wisata alam. Dia yakin sektor pariwisata bisa dikembangkan dan diandalkan menjadi sektor baru penopang perekonomian masyarakat dan daerah. Sektor ini harus digarap maksimal sehingga bisa menjadi sektor baru ketika sektor perkebunan, pertambangan dan sumber daya alam lainnya mulai lesu. Bahkan saat ini geliat ekonomi kecil imbas sektor kepariwisataan pun mulai terasa. (RAFIUDIN/m) 

Berita Terbaru