PULUHAN warga di Jalan Mangga I, RT 032 RW 055, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur menolak pendirian tower base transceiver station (BTS) telekomunikasi  di kawasan permukiman padat penduduk tersebut.

'Pembangunan tower ini tidak ada sosialisasi sama sekali kepada masyakat, pengusaha sepertinya langsung main bangun saja. Coba bayangkan radiasi tower, siapa yang menjamin. Nah kalau tower roboh dan memakan korban, siapa yang bertanggung jawab,' kata

Rasul warga setempat yang kesal ketika ditemui Borneonews di rumhanya, Selasa (5/4/2016). 

Penolakan warga itu cukup berdasar, pengusaha dan pemerintah seharusnya meminta izin atau persetujuan dari warga sekitar. Namun dalam pembangunan tower tidak pernah disosialisasikan kepada warga apalagi meminta persetujuan mereka.

Selain berada di tengah permukiman penduduk, lokasinya juga berdekatan dengan sekolah TK Arafah, belakang Mentari Swalayan Sampit. Penolakan ini, berkaitan dengan tidak adanya pemberitahuan dahulu terhadap pendirian tower telekomunikasi kepada warga.

Hebatnya, pendirian tower tersebut sudah ditandatangani oleh Camat Mentawa Baru Ketapang, Lurah Mentawa Baru Hilir dan RT setempat.

Padahal warga sudah dua kali melakukan penolakan dengan melayangkan surat tembusan kepada Pemerintah Kabupaten Kotim lengkap dengan instansi terkait.

 Lima pernyataan warga terkait penolakan ini adalah tower dibangun diarea padat penduduk, berdampingan dengan pendidikan TK Arafah, tidak adanya pemberitahuan dan tandatangan persetujuan warga setempat. 

(FI/B-7)