Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Pekalongan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Sampit Usulkan Parkir Dikelola Langsung Pemerintah

  • 06 April 2016 - 18:25 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Persoalan parkir yang masih berlarut-larut, membuat banyak warga Sampit gerah. Warga mengusulkan pengelolaan parkir langsung diambil alih pemerintah.

'Kami tidak mempermasalahkan dengan membayar lebih, tapi kalau aturan daerah menetapkan harga Rp1.000 harus dijalankan benar-benar oleh pihak pengelola parkir. Jangan  seenaknya memungut dengan tarif berbeda, terus karcisnya juga tidak diberikan. Lebih baik diambil alih saja oleh pemerintah, biar masyarakat tidak lagi merasa dirugikan oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan di parkir ini,' kata Samad, warga Sampit, Rabu (6/4/2016).

Hingga saat ini persoalan parkir di Sampit belum ada solusinya. Hampir setiap pengguna jasa parkir selalu mengeluhkan tarif parkir yang melebihi ketentuan. Warga mempertanyakan kelebihan tarif parkir itu apakah akan masuk ke kas daerah atau pengelola parkir

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Muhtar. Dia mengusulkan parkir di Sampit ini diambil alih pemerintah. Pihak pengelola parkir yang merupakan pemenang lelang tidak mematuhi aturan, bahkan semakin membebankan masyarakat.

'Bayangkan saja, kalau mampir sebentar di pasar ini kita bayar parkir bukan Rp1.000 tapi Rp2.000. Terus mampir lagi ke lokasi tidak jauh dari tempat parkir yang pertama, dikenakan parkir lagi. Kalau sepuluh kali mampir sudah Rp20 ribu kita bayar parkir di sekitar pasar ini saja. Lebih baik diambil alih saja oleh pemerintah, jalankan sistem seperti dikota-kota lain, biar Rp2 ribu tapi kita tidak merasa dibohongi,' katanya.

Selain masalah tarif, yang menjadi sorotan warga yakni penumpukan parkir mobil di depan pertokoan pada sekitar kawasan PPM. Akibatnya jalanan yang seharusnya dua jalur, hanya bisa digunakan satu jalur. Ini akibat parkiran kendaraan mobil pemilik toko atau kendaraan angkutan yang mangkal di kawasan itu.

'Kadang-kadang macet di jalan PPM ini, percuma saja dibuat dua jalur, tapi hanya bisa dipakai satu jalur,' ujar Endang, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Bahkan yang membuat dirinya bertanya-tanya, tidak ada teguran dari instansi terkait melihat kondisi parkir roda empat yang memakan badan jalan tersebut. Demikian juga tidak ada satupun  petugas yang mengawasi atau mengatur pada jalur itu.

'Sayang kan, jalannya dibuat dua jalur, tapi yang berfungsi hanya satu jalur. Saya lihat juga tidak pernah ada petugas yang setiap hari mengawasi di sekitar jalan PPM ini,' ucapnya. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru