Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menjemput Hibah

  • 19 April 2016 - 18:49 WIB

 

BELASAN pejabat Pemkot Palangka Raya diberitakan terbang ke Negeri Sakura, alias Jepang.  Rombongan yang dipimpin Wakil Walikota Mofit Saptono itu bertujuan untuk mengurus hibah yang akan diberikan Pemerintah Jepang. Hibah itu diberikan melalui Ehime Toyota Corporation. Maklumlah, yang mau dihibahkan adalah kendaraan berupa truk sampah dan truk pemadam kebakaran.

 

Meski sudah diurus hampir setengah tahun, barang hibah tersebut tidak kunjung datang. Sekali lagi, maklumlah, banyak pernak-pernik birokrasi yangharus ditempuh antara kedua negara.

 

Yang pasti, menurut kabar burung, keberangkatan sekurang-kurangnya 11pejabat itu sekalian untuk melakukan lobi. Yaitu lobi untuk mendapatkan bantuan/hibah yang kedua, yakni kendaraan ambulance.

 

Dengan tanpa berprasangka, keberangkatan tiga pejabat dari Dinas Koperasi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) serta dari Badan kepegawaian harus kita catat. Tentu semua itu, kita berharap,  untuk melobi pemerintah Jepang agar mendapatkan bantuan yang lebih besar lagi. Dus, kali ini,   dana ABPD sekitar Rp250 jutapun kita relakan.

 

Sebagai wujud cara pandang positif, kita melihat, pentingnya lobi untuk mendapatkan berbagai macam kerjasama bilateral. Pemerintah yang baik, tentu jeli melihat peluang-peluang yang ada di kawasan internasional.  Untuk itu, diperlukan lobi dan diplomasi <> governmentto government<> (G to G).

 

Apa yang dilakukan Pemkot Palangka Raya sebenarnya suatu terobosan yang bagus. Dan, perlu dicontoh pemerintah daerah lain. Karena, di luar, banyak bisa ditemukan alternatif pendanaan dan alternatif bantuan. Baik dari pemerintah resmi (<>government<>) maupun dari lembaga-lembaga <>non-government<>.  

 

Mendapatkan bantuan hibah, dari sisi management harus dilihat  sebagai suatu bentuk kepercayaan. Artinya, Pemkot Palangka Raya mendapat kepercayaan Pemerintah Jepang untuk menerima  hibah. Dan ini harus disyukuri.

 

Yang tidak boleh  terjadi adalah, setelah menerima barang hibah, Pemerintah Kota jangan sampai tidak bisa memanfaatkannya, apalagi tidak bisa memeliharanya!

 

Ini yang berbahaya. Sekali lagi pertanyaan kita, bisakah Pemkot Palangka Raya memanfaatkan dan mengelola bantuan truk sampah misalnya Bukankah selama ini sudah terbukti, Pemkot bersama dinas terkait tak becus memanfaatkan armada sampah yang ada Bukankah puluhan truk roda tiga itu terlantar dan terancam jadi besi tua

 

Di sinilah reputasi Pemkot Palangka Raya akan diuji!

 

Kalau mau jujur, sejatinya pemerintah daerah kita tak kurang anggaran juga. Tak perlu kesana-kemari mencari hibah. Tengoklah, puluhan bahkan ratusan miliar dana APBD  tidak dikerjakan, tidak direalisasikan.  Pemkot atau Pemkab sengaja membiarkan duit itu hanya nongkrong di bank, dan di-'karya'-kan untuk  mencari riba.   Astaga!

 

Berita Terbaru