BORNEONEWS, Palangka Raya - Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah bersama pemerintah daerah atau Pemda se-Kalimantan Tengah menjalankan program revitalisasi bahasa daerah sepanjang tahun 2023 ini.

Hal ini disampaikan Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Muis saat pembukaan Festival Tunas Bahasa Indonesia atau FTBI Provinsi Wilayah III yang diselenggarakan di Hotel Bahalap, Palangka Raya pada Selasa, 21 November 2023.

"Perlu saya sampaikan bahwa ada 718 bahasa daerah di Indonesia, 428 di antaranya ada di Papua, namun ada 11 bahasa daerah yang sudah hampir punah," kata Muis menyampaikan sambutannya.

Kondisi inilah yang menurut Muis menjadi latar belakang Badan Bahasa menggelar FTBI di seluruh daerah di Indonesia, termasuk yang dilaksanakan Balai Bahasa Kalteng di tiga pembagian wilayah Kalteng.

"Balai Bahasa Kalteng bersama pemerintah daerah di 13 kabupaten dan 1 kota telah menjalankan program revitalisasi bahasa yang berfokus pada delapan bahasa, seperti bahasa Dayak Ngaju, Maanyan, Ot Danum, Melayu Dialek Kotawaringin, Dayak Siang, Dayak Bakumpai, Dayak Katingan, dan Sampit," tutur Muis lagi.

Sementara untuk FTBI, lanjut Muis, diselenggarakan di tiga bagian wilayah. Di Kota Palangka Raya yang digelar hari ini merupakan penutup dari seluruh rangkaian FTBI dengan fokus bahasa Dayak Ngaju ini digelar pada tanggal 21 sampai dengan 23 November 2023 sebagai penutup atau puncak dari FTBI wilayah Kalteng.

Sebelumnya, lanjut Muis, telah dilakukan FTBI Wilayah I pada 7 sampai dengan 9 November 2023 FTBI di Kabupaten Kotawaringin Barat dengan fokus bahasa Melayu Dialek Kotawaringin.

"Kemudian pada 14 sampai dengan 16 November 2023, Kabupaten Barito Selatan menjadi tuan rumah terselenggarakannya FTBI ini dengan fokus bahasa Dayak Maanyan," jelasnya. (TESTI PRISCILLA/R)