BORNEONEWS, Palangka Raya - Bahasa yang pertama kali dipelajari seorang manusia disebut sebagai bahasa ibu.

Di Indonesia, kebanyakan bahasa Ibu yang dipelajari untuk pertama kalinya ialah bahasa daerahnya masing-masing. Karena itu untuk lupa terhadap bahasa Ibu disebut sebagai hal yang mustahil.

"Bahasa Daerah atau Bahasa Ibu itu tidak mungkin hilang atau lupa dari penutur aslinya. Kalau bahasa asing yang baru dipelajari saat sudah besar, bisa saja hilang dan lupa. Tapi kalau ada yang bilang lupa bahasa ibu padahal saat kecil menggunakan bahasa itu maka bisa dipastikan itu bohong," tegas Kepala Balai Bahasa Kalteng, Muhammad Muis pada Selasa, 21 November 2023.

Hal ini ditegaskan Muis saat menyampaikan sambutan dalam Festival Tunas Bahasa Indonesia atau FTBI Provinsi Wilayah III yang diselenggarakan di Hotel Bahalap, Palangka Raya sejak hari ini hingga 23 November mendatang.

"Yang ada ialah anak-anak muda itu malu menggunakan bahasa daerahnya yang sudah dipelajari sebagai bahasa ibu," katanya lagi.

Saat ini bahasa daerah di Indonesia sudah banyak yang hampir punah. Karena itulah Badan Pengembangan Bahasa menyengsarakan FTBI di seluruh wilayah di Indonesia melalui keberadaan Balai-Balai Bahasa di daerah sebagai muara agar bahasa daerah tidak ada lagi yang punah.

"Anak-anak muda jangan malu berbahasa daerah. Saya berharap yang etniknya sama, gunakanlah bahasa daerah di rumah supaya anak-anak kita tahu dan mengenal bahasa daerah kita. Jangan pernah malu atau merasa kampungan menggunakan bahasa daerah," ajaknya di hadapan 168 orang yang berasal dari enam kabupaten, yaitu Kapuas, Pulang Pisau, Gunung Mas, Katingan, Kotawaringin Timur, Seruyan, dan satu kota, Palangka Raya pada kegiatan tersebut.(TESTI PRISCILLA/R)