Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ibu-ibu Jadi Tulang Punggung Ekonomi Kreatif

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 11 Mei 2016 - 21:33 WIB

NAMA desa yang satu ini adalah: Sabuai! Terletak di ujung barat pesisir  Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.  Kesibukan warga desa ini mulai berubah, sejak dua bulan silam. Tetapi perubahan itu terasa mencolok terlihat pada Rabu, 11 Mei 2016 ini.

Hari masih pagi. Daun dan rerumputan masih merunduk, belum tersapu cahaya matahari.  Tetapi anak-anak  muda  sudah mulai hilir mudik menyiapkan sesuatu di aula balai desa. Demikian pula ibu-ibu,  diiringi celoteh dan tawa, sibuk menggotong bakul, keranjang, ember, dan berbagai macam bungkusan.  Tak ketinggalan, berbagai jenis beras, termasuk beras merah dan beras hitam disusun  berjajar.  Ada pula  wadai atau makanan khas,  disajikan di atas meja lengkap dengan nampan hiasnya.

'Ini botol berisi minyak kelapa murni. Sedangkan yang ini, kopi tubruk serta amping beras khas Sabuai. Ada juga baju hasil jahitan ibu-ibu,  telur asin,  ikan asin, dan itu' ada ikan haruan sama lele,'  tutur seorang ibu sambil mengumbar senyum menujuk dua buah ember yang ada di lantai.

Ibu-ibu yang terlihat sangat sibuk tersebut, tidak lain adalah  anggota PKK Desa Sabuai.  Mereka sedang pamer berbagai  produk rumah tangga, yang bisa menambah pendapatan keluarga. Keruan saja, semua barang yang dipajang di atas meja  tersebut ada label harganya.  Pendek kata, ibu-ibu tersebut sedang membuka lapak  selain untuk pamer, juga  berjualan produk kreatif mereka. 'Kita pajang  biar diborong tamu-tamu,' kata salah seorang ibu yang menjaga lapak  tersebut.  

Tamu yang dimaksud  diantaranya Mathilda Irene, seorang tamu dari Palangka Raya.  Dia adalah anggota Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Tengah. Didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kotawaringin Barat, Ny Masradin dan rombongan beserta Sekretaris Kecamatan Kumai, Robby Setiawan.

Mathilda pun turut nimbrung ke meja yang dikerumuni para tamu tersebut.  Dan tak pelak, wanita  yang mengenakan baju merah menyala ini turut memilah-milah dagangan kaum ibu Sabuai itu. 'Saya salut dengan ibu-ibu PKK Sabuai. Sudah saatnya ekonomi kreatif  berkembang di tangan ibu-ibu,' kilahnya.  'Dengan demikian bukan hanya menambah, tetapi justru bisa menjadi tulang punggung pendapatan keluarga.' (*)

Berita Terbaru