Aplikasi Pilkada Berbasis Web & Mobile Apps

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lamandau Masih Impikan Perpustakaan Berbasis Digital

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 13 Mei 2016 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Lamandau - Keberadaan perpustakaan yang berfungsi sebagai salah satu penyedia informasi dinilai masih sangat penting keberadaannya di tengah-tengah masyarakat. Namun demikian, guna menjaga eksistensinya, perpustakaan juga ditantang untuk mampu beradaptasi dengan pesatnya kemajuan zaman agar dapat menyajikan data dan informasi yang tepat, akurat dan cepat.

Di era digital seperti ini, tantangan nyata perpustakaan antara lain adalah perpustakaan harus mampu melakukan perubahan-perubahan mendasar dalam merubah regulasi pelayanannya. Antara lain, mengubah sistem dari manual ke sistem perpustakaan yang bebrbasis digital.

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Lamandau, Edison Dewel, saat dibincangi Borneonews.

"Tantangan kita (KPAD) saat ini memang mengubah sitem perpustakaan dari yang saat ini manual menjadi perpustakaan yang berbasis digital. Namun tentu untuk melakukan perubahan itu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dukungan anggaran," sebutnya.

Dirinya juga mengatakan, bahwa dukungan anggaran yang dimaksud diantaranya diperuntukkan bagi pengadaan sarana fasiltas penunjang seperti halnya komputer (PC), perlengkapan IT dan lainnya.

"Sebenarnya KPAD sudah mengajukan proposal untuk program perpustakaan berbasis digital ini ke pemerintah pusat tepatnya melalui Perpustakaan nasional, akan tetapi hingga saat ini belum ada tanggapan," terangnya.

Selebihnya, disebutkan pula bahwa selain sarana penunjang tentu pengelolaan perpustakaan berbasis digital juga memerlukan SDM untu user atau operator hingga teknisi IT-nya. Sedangkan untuk mencari tenaga teknis IT seperti ini di Lamandau masih sangat sulit.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Lamandau, Arifin LP. Umbing, mengatakan bahwa untuk peningkatan dan pembenahan perpustakaan ke sistem yang berbasis digital tersebut memang merupakan program yang sangat bagus. Dirinya juga membenarkan bahwa hingga saat ini pemkab masih cukup kesulitan untuk mencari tenaga teknisi yang kompetensi.

"Untuk sementara memang sangat sulit mencari tenaga teknis IT di Lamandau, kondisi tersebut tentu berbanding terbalik dengan daerah-daerah maju yang banyak perguruan tinggi, seperti halnya kota Surabaya dan beberapa daerah maju di pulau jawa," katanya.

Karena, sambung dia, seperti di Surabaya justru SDM-nya banyak, bahkan pemda juga dapat merekrut mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi sebagai tenaga teknisnya.

"Tapi saya harap KPAD jangan patah semangat, tetap lanjutkan saja program perpustakaan berbasis digitalnya. Mudah-mudahan kedepan ada dukungan untuk itu, termasuk anggaran baik dari APBD maupun dari bantuan pemerintah pusat," tandasnya. (HENDY NURFALAH/m)

Berita Terbaru