Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangka Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sejumlah Desa di Katingan Hulu Masih Terisolasi

  • Oleh Abdul Gofur
  • 17 Mei 2016 - 15:45 WIB

BORNEONEWS, Katingan - Sejumlah desa di Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, khususnya  yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sanamang masih terisolasi. Desa-desa tersebut jauh dari pusat kota. Selain itu belum adanya akses jalur darat menuju Tumbang Sanamang Ibukota Kecamatan Katingan Hulu. Transportasi warga satu-satunya hanya melalui jalur Sungai Sanamang, menggunakan kelotok.

Namun jika musim kemarau tiba, DAS Sanamang sulit dilalui kelotok karena kandas seiring debit air yang menyurut. Di sepanjang Sungai Sanamang terdapat 11 desa, yakni Desa Tumbang Kabayan, Senanjan, Rantau Bahai, Rantau Puka, Teluk Tampang dan Tumbang Salaman. Selanjutnya Desa Tumbang Kuei, Kuluk Sepang, Dehes Asem, Rangan Kawit dan Desa Kiham Batang.

Desa Kiham Batang ini merupakan desa paling ujung/hulu dari Sungai Sanamang yang berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

"Sebenarnya sudah ada badan jalan yang dibangun mulai dari Desa Kiham Batang sampai ke Tumbang Sanamang sekitar 40 Km, tapi belum bisa dilewati oleh kendaraan seperti sepeda motor," tutur Lambang, warga Desa Kiham Batang kepada Borneonews, akhir pekan kemarin.

Menurut Lambang yang kala itu didampingi warga Desa Kiham Batang lainnya, seperti Tonday, Paud, Dinai dan Sadang, awal tahun kemarin sebenarnya pihak perusahan HPH dalam hal ini PT SBK (Sari Bumi Kusuma) yang memiliki izin sektor kehutanan di wilayah hulu Katingan dan Kalbar sudah mengirimkan alat berat berupa exsavator guna meningkatkan badan jalan dari dana CSR-nya tersebut.

"Tapi entah kenapa kemudian pihak perusahaan menarik kembali alat berat itu, dan sekarang yang tersisa masih beberapa drum minyak solar," sebutnya.

Badan jalan yang ada selama ini, kata Lambang adalah merupakan hasil pembangunan masyarakat desa di DAS Sanamang dengan menggunakan anggaran dana desa (ADD).

"Terus terang kami warga Kiham Batang dan desa lainnya di DAS Sanamang ini kesulitan keluar daerah karena jalan darat belum ada, sementara sungai yang ada menjelang kemarau ini sudah mulai dangkal," katanya.

Sejauh ini, imbuhnya warga Kiham Batang dan sejumlah desa lainnya di wilayahnya memilih ke wilayah Provinsi Kalbar untuk belanja keperluan sehari-hari. "Naik sepeda motor melewati jalan perusahaan sekitar dua jam sampai ke Lok Pon Popay wilayah Kalbar, selain itu kita juga sering belanja di Nanga Pinuh Kabupaten Melawi Kalbar, sebab kalau ke Tumbang Kaman kita kesulitan transportasinya," imbuhnya.

Sekdes Kiham Batang, Undes Serendi mengakui warganya sejauh ini berbelanja kebutuhan pokok itu ke wilayah Kalbar. "Kita di Kiham Batang ini dan desa lain di DAS Sanamang selama ini terisolasi, sebab jalan menuju Kasongan belum tembus, dan mata pencaharian warga serba sulit, sebab karet dan rotan tidak ada harganya, tanaman padi warga banyak yang tidak berhasil, sementara warga mengandalkan mencari buah jarenang di hutan semacam buah rotan untuk dijual," sebut Sekdes Kiham Batang Undes Serendi. (ABDUL GOFUR/N).

Berita Terbaru