Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sambas Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Uang Rp100 Juta Milik Nasabah BRI Yang Ikut Dirampok Diupayakan Masuk Asuransi

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 17 Mei 2016 - 20:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Perampokan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Jumat (13/5/2016) masih menyisakan kerugian cukup besar.

Tidak hanya bagi pihak bank saja yang mengalami kerugian itu, namun seorang nasabah yang bernama Aziz, warga desa tersebut juga menjadi korban. Uang Rp100 juta yang hendak disetorkan ke bank tersebut juga ikut diambil oleh perampok itu.

Hal itupun menjadi kerugian sangat besar bagi korban. Bagaimana tidak, uangnya itu terancam hilang kalau sampai pelaku perampokan belum berhasil dibekuk. Pergantian dari asuransi pun belum tentu ada, karena uang itu belum masuk ke sistem pembukuan bank.

Walaupun begitu, pihak BRI mengatakan, mereka akan mengupayakan agar uang nasabahnya itu tetap masuk ke dalam asuransi.

'Saat ini kami sedang mengupayakan agar uang Rp100 juta milik nasabah itu tetap masuk dalam asuransi, seperti halnya uang yang saudah di storkan ke bank,' ujar Kepala BRI Cabang Sampit Tasurun, saat dihubungi Borneonews melaui telepon genggamnya, Selasa (17/5/2016).

Namun ia belum bisa memastikan apakah itu bisa masuk asuransi atau tidak. Karena hingga saat ini pihak asuransi masih melakukan evaluasi mendalam, dalam pengajuan yang dilakukan oleh pihak bank tersebut.

Sementara dengan adanya kejadian perampokan itu, pihak Bank BRI kini lebih berhati-hati dan melakukan antisipasi. Salah satunya bekerjasama dengan kepolisian untuk berjaga-jaga di sejumlah Unit BRI di luar kota, yang dianggap rawan akan menjadi sasaran para pelaku tindakan kriminal.

Atas kejadian itupun, pihaknya berharap polisi dapat segera melakukan penangkapan terhadap para pelaku.

Sedangkan Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan mengatakan, hingga saat ini pencarian terhadap keenam pelaku perampokan terus menerus dilakukan. Pencarian juga dilakukan bersama Polda Kalteng. Bahkan mereka juga sudah membentuk tiga tim,yang terdiri dari Polres Kotim, Polda Kalteng, dan juga Polsek Cempaga Hulu.

'Kami sudah membagi beberapa kelompok yang disebar untuk melakukan pencarian para pelaku perampokan yang diduga masih berada di Kalteng ini. Pemburuan akan terus dilakukan sampai para pelaku tertangkap,' ucap Hendra.

Untuk kendala yang membuat susahnya mencari para pelaku adalah minimnya tanda bukti di lapangan. Bahkan di tempat kejadian, polisi tidak menemukan barang milik pelaku yang bisa dideteksi lebih dalam. Apalagi pada saat kejadian perampok itu memaki topeng, dan membawa lari recording CCTV.

Meskipun minim informasi, polisi terus melakukan pencarian dan pengumpulan data dari para korban, agar dapat menangkap para pelaku perampokan yang terbilang nekat tersebut. (HAMIM/m)

Berita Terbaru