BORNEONEWS, Palangka Raya - Pungutan parkir diduga tanpa izin marak di Kalteng Quality Expo 2016, Arena Pameran Jalan Temanggung Tilung Palangka Raya. Tarif yang dikenakan tpun erlampau mahal dan diduga tidak masuk dalam pendapatan asli daerah (PAD).

Untuk satu unit kendaraan roda dua, sejumlah oknum warga berpakaian preman memungut biaya parkir Rp5.000. Kemudian untuk kendaraan roda 4, tarif yang dipatok dua kali lipat atau sebesar Rp10.000.

Ini tentu membuat sejumlah pengunjung terkejut dan merasa keberatan. 'Masa parkirnya lima ribu padahal biasanya dua atau tiga ribu saja,' kata Mariani, 33, warga Jalan G Obos, pengunjung Kalteng Quality Expo, di Palangka Raya, Kamis (19/5/2016).

Hal yang sama dikeluhkan Agus Siregar, 40, warga Jalan S Parman. Bahkan pria ini sempat adu mulut dengan  pemungut uang parkir lantaran merasa seperti dipalak. 'Masa parkir mobil sepuluh ribu Darimana aturannya' kata dia.

Hal berbeda dipaparkan Dika, warga Jalan Rajawali yang juga membuka stand di arena pameran tersebut. Dia merasa tak keberatan membayar lebih dari biaya parkir yang ditentukan karena kondisi parkir kendaraan cukup teratur dan tak macet.

Seorang pengelola parkir, Yadi, warga Flamboyan Bawah mengatakan, tarif tersebut kesepakatan mereka. Meski tidak mengantongi izin parkir dari Dinas Perhubungan Kota, yang artinya tak masuk PAD, namun hasil pengelolaan ini juga akan dibagi ke sejumlah oknum.

Namun Yadi enggan menyebut oknum tersebut. 'Ya, tidak ada izin Cuma kita kan sama-sama cari makan juga, Pak. Kalau terjadi apa-apa kita tanggung sendiri juga. Kita minta lima ribu karena yang dibagi banyak juga,' ungkap dia.

Dalam Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Khusus Tempat Parkir yang kemudian diganti Peraturan Wali Kota Palangka Raya, ditetapkan biaya parkir untuk roda 2 adalah Rp 2.000. Sementara untuk roda 4 Rp 4.000. (RONI SAHALA/m)