Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Pematangsiantar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Musim Angin Timur Sebabkan Ikan Asin Telang Mahal

  • Oleh Abdul Gofur
  • 21 Mei 2016 - 14:31 WIB

BORNEONEWS, Katingan - Sejak dua pekan terakhir, nelayan di Pagatan, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, paceklik tangkapan ikan. Pasalnya, saat ini sudah mulai terjadi angin timur yang menyebabkan ombak laut tinggi. Akibatnya tidak sedikit nelayan Pagatan tidak berani melaut karena takut perahunya dihantam gelombang. Perairan Pagatan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. 

"Sekarang ikan asin jenis telang kita jual Rp65 ribu per kilo, kalau pipih Rp60 ribu. Ada kenaikan harga dari sebelumnya karena banyak nelayan di Pagatan ini tidak melaut," sebut Deritawati, salah seorang penjual ikan asin di Pasar Pagatan, Sabtu (21/5/2015).

Awal bulan lalu ikan telang dijual Rp50 ribu per kilogram, pipih Rp40 ribu. Meski harganya naik, sebut Deritawati, namun setiap harinya selalu ramai warga membeli ikan asin terutama jenis telang ini. Pasalnya, ikan telang bisa dimasak apa saja, selain digoreng, juga bisa dimasak santan dan lainnya.

"Apalagi pas kalau ada tamu dari luar yang datang ke Pagatan, pasti mereka saat mau pulang ke daerah asal membeli ikan asin telang dan kerupuk ikan atau udang ini," imbuhnya.

Anang, warga Pagatan yang juga sebagai nelayan ini membenarkan jika sejak beberapa hari terakhir nelayan daerahnya banyak yang tidak melaut. "Karena selain gelombang laut mulai tinggi, juga karena hasil tangkapan ikan telang ini menurun dibanding sebelumnya, karena ikan telang ini musim-musiman Mas."

Meski demikian, katanya masih ada nelayan lainnya yang tetap melaut. "Biasanya musim angin timur yang menyebabkan gelombang tinggi ini sampai akhir tahun," katanya.

Biasanya saat musim ikan telang, tutur Anang, hasil tangkapannya selain dijual di Pagatan, juga dikirim ke daerah lain, seperti Kasongan, Sampit, Seruyan, Pulang Pisau dan Palangka Raya. "Di sini sudah ada pengumpulnya, mulai ikan basah sampai ikan kering. Dan sejauh ini banyak juga dibawa ke luar daerah," imbuhnya. (GP/N).

Berita Terbaru