BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gubernur Sugianto Sabran menasehati gadis kecil yang ditemuinya dalam perjalanan menuju rumah pribadi, di Jalan Ancis Pangkalan Bun, Minggu (29/5/2016) siang. Ia menjabat tangan anak perempuan berkos garis-garis itu, dan berpesan khusus; jangan pacaran.

"Harus rajin belajar ya, tidak boleh banyak main. Yang paling penting, hormat pada orang tua, guru dan jangan pacaran ya," kata Sugianto Sabran serius, sambil menepuk-nepuk pundak perempuan yang masih duduk di bangku sebuah SMP di Pangkalan Bun itu.

Anak perempuan berkulit putih itu, hanya bisa mengangguk-angguk, sambil tersenyum kecil, menatap wajah Gubernur baru Kalimantan Tengah, seperti tak percaya. Sang ibu, yang berdiri di samping kiri anak perempuan berkos dengan tulisan Dream di dada itu, malah yang menjawab tergagap-gagap" "Ya, Pak, Ya Pak, In Sha Allah.. terima kasih Pak," katanya sambil tersenyum lebar.

Sugianto Sabran dan rombongan, tiba di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Minggu (29/5/2016) siang. Ia terlihat ditemani Hamdhani, anggota Komisi IV DPR RI asal Kalimantan Tengah dan mantan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran. Juga ada Abdul Razak, Ketua Golkar Kalteng, yang juga Wakil Ketua DPRD Kalteng, dan lainnya.

Setelah turun dari pesawat Garuda Indonesia yang membawanya dari Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya, ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Sugianto Sabran, memisahkan diri dari rombongan. Gubernur yang ramah ini, mendekat ke kerumunan warga yang antusias menyambut kedatangannya. "Pak Sugian. Selamat atas pelantikannya ya pak," ucap salah seorang warga saat Gubernur baru itu mendekat ke arah warga yang berkerumun di pinggir pagar, Minggu (29/5/2016).

Memasuki Jalan Pangeran Antasari, jelang kantor Borneonews-Palangka Post, dan BPR Tanjung Lingga, Sugianto turun dari kendaraan. Bersama rombongan, Gubernur baru Kalteng itu, berjalan kaki menuju kediaman pribadinya di Jalan Ancis Pangkalan Bun. Dalam perjalanan di tengah terik mentari itu, mantan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI tersebut, senantiasa mendekati anak-anak, bayi dalam gendongan ibunya, juga orang-orang tua, yang sabar menyambut kepulangannya ke Bumi Marunting Batu Aji. (Naz/N).