BORNEONEWS, Kotim - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan mengembangkan pakan ikan mandiri berbahan baku lokal. Ini solusi pengembangan perikanan budidaya di daerah itu.

'Kendala dalam pengembangan budidaya ikan adalah pakan, makanya sekarang kami berupaya menggalakkan pakan ikan mandiri ini untuk menekan biaya para pembudidaya ikan, karena kendala budidaya ikan ini adalah pakan,' kata kepala Bidang Budidaya Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanana Kotim, Muhammad Indra, Selasa (31/5/2016).

Kendala pakan yang dihadapi oleh para petani ikan ini sekitar 60% hingga 75%. Kendala itu juga menghambat usaha budidaya ikan yang dilakukan warga, sehingga pemerintah memprogram pakan ikan mandiri dengan membantu mesin pembuat pakan ikan.

Bahan baku yang digunakan untuk membuat pakan ikan alternative ini seperti, ikan laut, tepung tapioka, dan dedak. Bahan-bahan yang diperlukan tersebut mudah didapat sehingga pemerintah daerah optimis program pakan mandiri bagi petani ikan ini menjadi laternatif untuk menekan biaya budidaya ikan di daerah ini.

Apabila sudah memiliki alat yang memadai, dia optimistis pakan alternatif yang dibuat tentu jauh lebih berkualitas sehingga bisa mengurangi ketergantungan pakan buatan pabrik.

Usaha usaha budidaya ikan air tawar di Kotim sering terkendala masalah pakan bahkan para petani budaya ikan dalam keramba dan sejenisnya mengalami kerugian yang disebabkan harga pakan yang cukup tinggi.

Mengatasi permasalahan tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan setempat membuat terobosan melalui pemberian pakan mandiri kepada para pelaku usaha ikan keramba maupun tambak.

'Petani budidaya di Desa Sungai Ijum akan jadikan puisat pembuatan pakan ikan. Beberapa tahun terakhir kami sudah membantu tiga unit mesin pembuat pakan ikan kepada petani budidaya disana,' kata Indra. (RAFIUDIN/N).