Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Ogan Ilir Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemerintah Tak Berdaya Hadapi Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

  • Oleh Rafiuddin
  • 08 Juni 2016 - 16:45 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Pemerintah tidak berdaya menghadapi harga-harga kebutuhan pokok yang terus naik. Melambungnya harga kebutuhan pokok, memasuki bulan Ramadan 1437 hijriyah membuat masyarakat menderita. 

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kotawaringin Timur seolah menyerah terhadap penetapan harga sejumlah sembako di pasar-pasar tradisional di Sampit memasuki Ramadan 2016. Seperti kenaikan harga sayur-mayur, bawang, daging, ikan laut dan sejumlah harga lainnya. Soal ketetapan harga, tidak serta merta menjadi tanggung jawab pemerintah.

'Patokan pemerintah dalam mengawasi seluruh harga sembako terbatas. Karena tidak semuanya sembako yang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat bersubsidi dari pemerintah. Itupun kalau yang berhak melakukan operasi pasar hanya Bulog karena mereka ada persediaan barang seperti beras, gula dan lainnya. Kalau kami tidak ada,' kata Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindagsar Kotim, Richard Siregar kepada Borneonews, Rabu (8/6/2016).

Dia mengakui belum ada barang kebutuhan masyarakat di pasar yang disubsidi oleh pihaknya. Terkecuali jika lonjakan harga sangat memberatkan masyarakat maka pihaknya akan bekerjasama dengan Bulog (badan urusan logistik) Sampit untuk melakukan operasi pasar untuk menekan harga.

Sementara sembako seperti bawang, umbi-umbian, sayur-mayur, daging, ayam, beras pasar (non-subsidi), dan beberapa sembako lainnya, menjadi kewenangan pasar. Dalam hal ini hukum permintaan dan penawaran jadi patokan harga.

'Kami tidak berhak menentukan harga, kita hanya meminta dan memberikan himbauan agar pedagang tidak menaikan harga seenaknya yang menyusahkan masyarakat atau pembeli,' katanya.

Sementara itu dari pantauan di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Rabu (8/6), harga kebutuhan pokok tetap tinggi. Seperti bawang merah tembus hingga Rp40 ribu per kilogram, dari harga dasar berkisar Rp25 ribu per kg. Sementara itu daging bervariasi berkisar antara Rp130 ribu per kg hingga Rp140 ribu. Harga itu merupakan harga langganan, sehingga jika masyarakat umum dijual dengan harga yang lebih mahal lagi.

Warga berharap, pemerintah turun tangan untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok memasuki bulan suci Ramadan ini.

'Kami mengharap sama siapa lagi kalau bukan pada pemerintah. Mencari uang di Sampit ini sudah sangat susah, ditambah naiknya kebutuhan pokok. Kasian kami warga yang kurang mampu,' kata Masitah warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru