Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anggota DPRD dan Warga Demo PLN Rayon Muara Teweh

  • Oleh Ramadani
  • 09 Juni 2016 - 02:30 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Sejumlah anggota DPRD Barito Utara bersama ratusan warga dan mahasiswa Sekolah tinggi ilmu Ekonomi (STIE) Muara Teweh kembali melakukan aksi demo terhadap PLN Rayon Muara Teweh yang kembali melakukan aksi pemadaman bergilir.

Dalam aksi demo itu terlihat anggota DPRD Barito Utara, seperti H Tajeri, H Abri, Heny Rosgiaty Rusli, Jamilah, dan Wardatun Nur Jamilah yang juga Ketua DPD KNPI Kabupaten Barito Utara.

Demo tersebut juga diikuti oleh anggota dan Pengurus KNPI Barito Utara. Demo tersebut sebagai penagih janji terhadap PLN yang telah berjanji bahwa pada 5 Juni 2016 aliran listrik kembali normal, namun janjinya tersebut tidak terealisasi.

Aksi demo warga ini karena beberapa waktu terakhir pelayanan PLN kepada pelanggan kian memburuk karena pemadaman bergilir. Diperparah lagi pemadaman bergilir malah diperpanjang oleh pihak PLN Muara Teweh.

Sebelum melakukan aksi demo di PLN Rayon Muara Teweh, terlebih dahulu para demonstran menyampaikan orasinya di Bundaran Air Mancur Muara Teweh, Rabu (8/6/2016) kemudian bergerak menuju PLN Muara Teweh di Jalan Beringin. Walaupun aksi demo tersebut tidak melakukan tindakan anarkis, namun dalam aksi demonstrasi tersebut mendapat pengawalan ketat dari puluhan personil kepolisian Polres Barito Utara.

Sesampainya di depan PLN Muara Teweh, para pendemo sempat beberapa kali berteriak meminta agar pimpinan PLN Muara Teweh bisa memberikan penjelasan terkait pemadaman bergilir yang diperpanjang.

Para pendemo juga berteriak agar tidak melakukan pemadaman listrik yang mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat. Bahkan terdengar suara dari para pendemo agar pimpinan PLN Rayon Muara Teweh yang saat ini mundur dari jabatannya apabila tidak bisa mengatasi krisis listrik di Kabupaten Barito Utara.

Sementara itu, seorang warga yang mengaku dari Kelurahan Jingah meminta jajaran pimpinan PLN untuk memprioritaskan dalam melindungi konsumen. 'Biasanya kalau ada pelanggan yang nunggak membayar maka diberikan sanski atau denda, seharusnya sanksi juga diberlakukan bagi PLN yang sering kali memadamkan lampu tanpa memikirkan kepentingan pelanggannya,' ucapnya.

Kemudian jelasnya, masalah jadwal yang diterima masyarakat. Tapi kenapa jadwal padamnya siang akan tetapi setelah malam juga terkena pemadaman. Itu namanya pembodahan kepada para pelanggan, dengan alasan PLN ada gangguan jaringan, kenapa gangguan jaringan itu sejak zaman dulu tidak bisa diatasi oleh PLN.

'Apakah kerusakan mesin PLN ini memang dipelihara, karena kalau para petugasnya turun ke lapangan mendapat lembur. Kami tidak meminta akan tetapi kami membeli, jadi bapak menjual jasa itu harus semaksimal mungkin, kami tidak perlu tahu kerusakan apa pun yang penting PLN memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan,' kata warga Kelurahan Jingah.

Manajer PT PLN Muara Teweh, Tatok Wijanarko di hadapan para pendemo mengatakan pemadaman ini akibat dua unit mesin generator dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kalimantan Selatan dengan daya 2.200 kilo watt (KW) yang sudah terpasang dan beroperasi, namun masih belum bisa sinkron atau terhubung ke sistem mesin yang ada.

Di samping itu, kata Tatok, pekerjaan pemeliharaan rutin (over houl) mesin DAG dengan daya 800 KW juga sedang dalam pekerjaan dari kontrak dan kini masih menunggu material (spare part) dari negara Jerman yang kini sudah sampai di Indonesia yaitu di bea cukai Jakarta.

"Atas krisis listrik yang membuat pemadaman ini kami minta pengertian dan mohon maaf kepada masyarakat, karena target 5 Juni 2016 sudah normal terpaksa tidak bisa dipenuhi akibat kendala teknis," kata Tatok. (RAMADANI/m)

Berita Terbaru