BORNEONEWS, Pangkalan Bun -  Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) marak aksi balapan liar sejak awal Ramadan.

Ulah para remaja tanggung yang beraksi saban selesai salat Tarawih dan selepas makan sahur ini dikeluhkan oleh masyarakat sekitar. Selain membahayakan jiwa mereka karena tidak dilengkapi pengaman seperti helm, aksi ugal-ugalan ini juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.

Para pelaku adu cepat kuda besi ini rata-rata didominasi oleh kalangan pelajar dari setingkat SLTP hingga SLTA. Mereka datang dari berbagai penjuru kota Pangkalan Bun, seperti dari Tembalu, Kelurahan Baru, Pasir Panjang dan Kelurahan Raja.

Saban malam, kendaraan dengan berbagai jenis parkir di atas pedistrian. satu persatu kendaraan secara bergantian turun dan beradu cepat. Selain itu ada juga yang sekadar menunjukan keahlian mereka  mengangkat roda depan.

Seorang remaja di depan kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Rabu (8/6/2016) malam mengungkapkan bahwa kegiatan balapan liar tersebut sifatnya hanya iseng. Walau begitu ada juga beberapa yang melakukan taruhan dengan uang. Namun, ia tidak mengetahui berapa nilai taruhan tersebut.

"Tetapi jarang bang, hanya saat-saat tertentu saja, selebihnya hanya iseng-iseng saja," kata Adrian, warga Kelurahan Baru. 

Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto, yang mendapat informasi tersebut terlihat kecewa. Dalam hal ini justru Bupati yang banyak bertanya kepada wartawan salah satunya terkait waktu yang sering digunakan jalur tersebut sebagai arena balapan.

Untuk diketahui, Bupati sebelum ini sudah menyediakan satu tempat bagi masyarakat Kobar yang mempunyai hobi balapan. Yakni di Jalan Sampuraga Baru. Namun, entah mengapa pemuda-pemuda tanggung ini lebih suka melampiaskan hobinya di jalan raya. Seperti Sutan Syahrir, Jalan Sudirman serta jalan lintas Pangkalan Bun-Kolam tepatnya di Kelurahan Raja Seberang.

Seorang warga Raja Seberang, Amin menuturkan pada Sabtu sore dan Minggu sore paling marak dengan aksi balapan. Bahkan kendaraan yang diturunkan pun sudah di-setting seperti motor drug race. Mobil dan kendaraan roda dua terparkir di sisi kiri jalur menonton aksi balapan tersebut. Warga sudah acapkali membubarkan aksi balapan yang membahayakan tersebut tetapi tetap saja mereka membandel.

"Aksi mereka berbahaya, jalan ini sekarang sudah padat bisa terjadi kecelakaan kalau tidak di bubarkan," Keluh Amin. (KOKO SULISTYO/*)