Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Serang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ada Apa dengan Kalimati Baru Belum Ada Tanda-tanda Bakal Ditutup

  • 09 Juni 2016 - 22:05 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Meski Kementerian Sosial dan sejumlah pihak terus mendesak penutupan lokalisasi Kalimati Baru di Dukuh Mola, Desa Pasir Panjang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) seperti tidak bergeming, hingga saat ini belum ada tanda-tanda lokalisasi itu bakal ditutup.

Pangeran Kerajaan Kutaringin Muasjidinsyah meminta pemerintah jangan tutup mata dan harus cepat bertindak. Apalagi baru baru ini sudah ada korban meninggal dunia yang diduga minum miras oplosan di tempat prostitusi itu.

"Apa salahnya jika lokalisasi itu ditutup. Bahkan di lokalisasi juga banyak miras, harus sering-sering dilakukan razia," kata Pangeran Muasdjidinsyah.

Ia sangat prihatin adanya warga yang meninggal karena mengonsumsi miras di tempat prostitusi. Mestinya harus diratakan seperti simpang kodok yang sekarang ditutup untuk selamanya.

"Simpang Kodok sudah ditutup, kenapa Kalimati Baru tidak Jangan tunggu ada korban lagi," tandasnya.

Sementara Ketua MUI Kabupaten Kobar M Chabib mengatakan, pihaknya sangat mendukung jika semua lokasi prostitusi di Kabupaten Kobar ditutup.

"Sesuai ajaran agama dan hukum negara juga tidak dibenarkan. Selain itu pemerintah harus bertindak adil, satu ditutup semuanya harus ditutup," ujarnya.

Terpisah, Bupati Kobar Bambang Purwanto mengaku akan melakukan penutupan semua lokalisi yang digunakan sebagai praktik prostitusi di Bumi Marunting Batu Aji. Tidak terkecuali Kalimati Baru, namun dilakukan secara bertahap. Selain mempersiapkan pasukan dan peralatan, pembinaan juga perlu dilakukan.

"Tidak mudah, harus dilakukan secara bertahap. Selain ditutup dan memulangkan penghuninya, kita harus terus melakukan pemantauan. Jangan sampai setelah penutupan mereka malah pindah ke lokasi lain," papar Bupati.(CR-1/*)

Berita Terbaru