Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Keraya: Desa Dengan Puluhan Kolam di Tengah Jalan

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 11 Juni 2016 - 15:02 WIB

DESA yang berada di bibir pantai ini bernama Keraya. Sebagian besar warganya hidup sebagai nelayan. Mereka mencari ikan di perairan Laut Jawa  yang tergelar di Laut Selatan Kalimantan.

Desa ini berada di tengah deretan desa-desa di sepanjang  kawasan yang disebut Bogam Raya. Yaitu sebuah kawasan pantai, yang panjang membentang dari Desa Kubu hingga  Sabuai Barat.  

Sebelum  Keraya, bisa kita temukan desa-desa Sungai Umbang, dan Bogam.  Sedangkan setelah Keraya, terdapat Desa Sabuai Timur, Sabuai Barat dan kemudian Tanjung Putri.

Kawasan ini, sejatinya dari awal dipromosikan sebagai kawasan wisata. Sebutan Bogam Raya yang selama ini dikenal, sebenanrya merupakan akronim dari  deretan pantai Desa Bogam hingga Keraya. Di Desa Bogam misalnya, ada destinasi wisata yang disebut Tanjung Penghujan. Pantai berpasir putih dengan  deretan cemara laut mengiasi tepiannya.

Sedangkan di Keraya, dikenal sebuah air terjun kecil dengan kolam alam dengan air berwarna hitam menawan.  Konon, air terjun dan kolam ini dahulu kala sebagai  tempat semedi seorang tokoh bernama Patih Mambang.

Sayangnya, nasib desa ini tak sebaik Desa Bogam.  Jika kita memasuki desa ini,  terutama di musim hujan seperti sekarang, maka akan kita jumpai  bentangan jalan becek-berlumpur, yang diselingi puluhan kolam.

Jalan ini merupakan penghubung antara Kumai sebagai ibukota kecamatan dengan deretan desa-desa kUbu, Sumbai Umbang, Bogam, Keraya, Sabuai Timur, Sabuai Barat hingga Tanjung Putri.

Kolam-kolam  itu, tidak lain adalah  genangan air hujan, yang  kedalamannya mencapai  30 Cm hingga 50 Cm dengan lebar antara 4 meter hingga 5 meter. 'Malah ada yang dalamnya hingga ban mobil kita terendam,' kata  Dr Edi Waluyo, seorang pakar pemberdayaan dari  Universitas Sebelas Maret Solo, yang kebetulan  melewati Desa Keraya.

Jalan becek dan berkolam yang berada di depan atau halaman deretan rumah warga ini  ternyata bukan hanya monopoli Desa Keraya. Tetapi juga dimiliki desa di sebelahnya, yakni  Sabuai Timur hingga Sabuai Barat.

'Ya terpaksa didorong pak,' kata dua anak muda, yang kala itu motornya mati karena terendam di jalan yang berkolam tersebut. Mereka, anak muda dari Pangkalan Bun, yang mengaku usai memancing ikan di Sabuai Barat.   

Desa Keraya,  merupakan tipikal desa yang tak terurus dan luput dari perhatian para pemangku kepentingan. Terutama dalam hal pembangunan infrastruktur. (*)

Berita Terbaru