Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Distanak Akui Sulit Turunkan Harga Daging Sapi Sesuai Keinginan Presiden

  • Oleh Wahyu Krida
  • 16 Juni 2016 - 15:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sulit menurunkan harga daging sapi sesuai keinginan Presiden Joko Widodo, Rp80 ribu per kilogram. Di Kabupaten Kotawaringin Barat, harga Rp130 ribu-Rp135 ribu. Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi sulitnya menurunkan harga daging. Bila keinginan Jokowi diterapkan, akan menimbulkan dampak lanjutan bagi para peternak sapi di Indonesia.

"Tingginya harga akibat banyaknya permintaan konsumen di pasaran. Memang untuk menghadapi bulan puasa, peternak sapi di Kobar telah menyediakan sebagian ternaknya untuk disembelih. namun secara kuantitas sapi yang siap dipotong masih kurang, maka sebagian besar didatangkan dari Pulau Jawa," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kotawaringin Barat (Distanak Kobar), Rosihan Pribadi, di Pangkalan Bun, Kamis (16/6/2016).

Lantaran pedagang membeli ternak dengan harga cukup tinggi di Pulau Jawa dan Madura, akibatnya harga jual di Pangkalan Bun dan sekitarnya sangat sulit diturunkan sesuai harga yang diinginkan Presiden. Harga daging Rp80 ribu per kilogram tersebut memang bisa diterapkan dipasaran. Namun yang dijual, daging impor atau daging beku.

"Tetapi pertanyaannya bila hal ini dilaksanakan, apakah peternak sapi di Indonesia akan bisa bertahan Dilihat dari biaya pemeliharaan ternak yang menyebabkan harga jual tinggi dan mengakibatkan peternak kalah bersaing," jelas Kepala Distanak Kobar, Rosihan Pribadi.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan menyerahkan kepada masyarakat apakah mau menerima dan mengkonsumsi daging impor atau daging beku. "Bila sebagian besar masyarakat menyatakan bisa menerima, Distanak tinggal berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mendatangkan daging impor." (WAHYU KRIDA/N).

Berita Terbaru