Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sidoarjo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tim Gabungan Temukan Hypermart Sampit Jual Makanan Kedaluarsa

  • Oleh Rafiuddin
  • 22 Juni 2016 - 15:45 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Hypermart Sampit, Kotawaringin Timur kedapatan menjual makanan kaleng atau kemasan kedaluarsa. Tak tanggung-tanggung, ada makanan yang sudah lama masa pakainya belum ditarik dari peredaran. Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI bersama tim gabungan dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar, Dinas Kesehatan, Satpol PP, serta Polres Kotim, menemukan hal itu saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah minimarket, swalayan, pasar PPM dan Hypermart Borneo City Mall Sampit.

"Dalam sidak di Hypermart petugas menemukan banyak makanan kaleng atau kemasan kedaluarsa. Ini yang harus kita waspadai. Terutama menjelang lebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah,' ujar Kepala Seksi Sertifikasi Layanan Informasi Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palangka Raya, Gusti Tamjidillah, di Sampit, Rabu (22/6/2016).

Tak hanya itu, petugas juga menemukan makanan dengan kemasan yang sudah rusak. Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang lebaran dan hari-hari besar, rawan makanan kedaluarsa dan tidak sehat beredar di masyarakat. Karenanya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan bersama tim gabungan melakukan sidak ke beberapa tempat.

Tempat pertama yang disidak kawasan swalayan kemudian minimarket toko ABC. Dalam sidak tersebut, petugas menemukan makanan kemasan seperti biskuit, wafer, dan makanan lainnya yang sudah kedaluarsa.

'Kita terus imbau masyarakat agar lebih teliti membeli makanan minuman, cek tanggal kedaluarsa dan teliti lihat kemasannya,' ujar Kepala Bidang Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar, Disperindagsar Kotim, Krispinus.

Selain temuan sidak petugas tersebut, seorang warga Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang Sampit, Siti Fauziah juga mengaku pernah berbelanja coklat di Hypermart Sampit. Saat membeli dia tidak cek tanggal kedaluarsanya.

'Saya pernah belanja coklat di sana. Pada saat saya beli tidak langsung cek tanggal kedaluwarsanya karena memang saya tidak kepikiran sampai ke sana apalagi sekelas swalayan. Eh ternyata coklat saya beli kedaluarsa. Pada hjari itu juga saya kembalikan ke sana,' katanya jengkel.

Dia berharap pemerintah daerah melalui instansi terkait menindak pemilik toko ataupun swalayan yang dengan sengaja menjual barang-barang yang sudah kedaluarsa atau sudah tidak layak konsumsi. Sebab, hal itu dapat merugikan konsumen terutama untuk kesehatan. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru