Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Banjarmasin Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Areal Taman Nasonal Sebangau masih Aman Dari Kebakaran

  • Oleh Abdul Gofur
  • 23 Juni 2016 - 14:20 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Areal Taman Nasional Sebangau di Kabupaten Katingan masih aman dari kebakaran lahan dan hutan saat  memasuki musim kemarau tahun ini.

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Wilayah III Balai Taman Nasional Sebangau di Kasongan, Suwandi melalui Kepala Resort Baun Bango dan Polisi Hutan (Polhut) setempat, Hariadi, Kamis (23/6/2016).

Ditemui di kantornya, di Kelurahan Kasongan Lama Kecamatan Katingan Hilir, Hariadi mengatakan sampai detik ini areal Taman Nasional Sebangau di wilayah Kabupaten Katingan masih aman dari kebakaran.

"Sampai dengan sekarang belum ada area kawasan Taman Nasional Sebangau yang terbakar, khususntya di wilayah Katingan," sebut Hariadi.

Menurutnya, Taman Nasional Sebangau ini tersebar di tiga wilayah, yakni Kabupaten Katingan, Kota Palangkaraya dan Kabupaten Pulang Pisau. Untuk di Katingan luasan area Taman Nasional Sebangau seluas 319.941, 7 hektar, tersebar di tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Tasik Payawan, Kamipang dan Kecamatan Mendawai.

"Pada kemarau tahun 2015, Taman Nasional Sebangau di wilayah kita ada beberapa titik yang kebakaran itu," sebut Hariadi.

Pasalnya, hampir semua area yang ada terdiri dari lahan gambut. "Lahan gambut ini kalau terbakar sangat lama, sebab jika lahan di atas yang dipadamkan, di bawahnya ternyata masih menyala. Ini berdasaakan pengalaman yang sering kita lakukan sebelumnya," ungkapnya.

Guna mengantisipasi kebakaran di area taman nasional pada musim kemarau tahun 2016 ini, Hariadi mengaku jika pihaknya sudah memiliki tenaga lapangan di masing-masing resort. Misalnya seksi wilayah III ada tiga resort, yaitu Baun Bango di Kecamatan Kamipang, Muara Bulan dan Mendawai di Kecamatan Mendawai.

Dari pantauan melalui satelit NOAA, kata Hariadi belum ditemukan titik hot spot (titik panas) di Taman Nasional Sebangau tersebut.

"Yang jelas jika ada titik hotspot terpantau dari satelit di Taman Nasional Sebangau itu. Jadi kalau ada titik hot spot, kita ke lokasi untuk mencari titik koordinatnya," katanya.

Namun kadang meski dari satelt ada titik api, namun belum tentu ada di kawasan. "Bisa saja kebakaran di luar kawasan, tapi biasnya masuk dan terekam di satelit di kawansan taman nasional, makanya staf taman nasional yang akan mengkroscek di lapangan." (ABDUL GOFUR/m)

Berita Terbaru