BORNEONEWS, Palangka Raya - Sesosok bayi perempuan dalam kardus ditemukan Rizki, 18, persis di depan pintu kediamannya, Jalan B Koetin, Palangka Raya, Rabu (29/6/2016) subuh. Rizki kaget bukan kepalang atas temuan yang tak disangka-sangka usai makan sahur itu.

Selain Rizki, kondisi serupaya juga dirasakan Tasripin (ayahnya) dan Warijem (ibunya) sesaat setelah melihat bayi tersebut. Mereka sempat kebingungan lalu membawa ke puskesmas terdekat. Kemudian barulah bayi itu dibawa ke Polsek Pahandut. Bersama petugas kepolisian, sang bayi dibawa ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya untuk mendapatkan perawatan. Sebab, bayi yang terlihat kuning itu dalam kondisi lemas.

Menurut Rizki, penemuan itu berawal ketika ia mendengar suara motor berhenti di depan rumah. Kala itu, posisi Rizki bersama keluarga baru saja selesai makan sahur, sedangkan Rizki sedang nonton acara di salah satu TV swasta.

Tak lama berselang, Rizki mendengar ada jejak kaki melangkah menuju halaman rumah. Anak bungsu dari dua bersaudara inipun mencoba memastikan apa sebenarnya yang terjadi dengan cara mengintip melalui celah jendela.

Begitu diintip, dia melihat seorang wanita mengenakan baju hijau berjalan menuju keluar area rumahnya atau menuju arah kiri Jalan Induk B Koetin untuk meninggalkan lokasi rumahnya.

Meski demikian, Rizki tidak merasa curigaan. Saat ayahnya pulang dari masjid usai melaksanakan salat subuh berjamaah, barulah Rizki diberi satu pertanyaan dari sang ayah soal apa isi kardus mi di depan rumahnya itu

'Jadi bapak ku pulang lewat samping rumah. Terus nanya ke saya apa itu kardus depan pintu. Saya jawab tidak tahu. Kemudian saya dan bapak bareng membuka pintu. Lalu saya melihat lebih dulu isi dalam kardus mi tersebut,' ungkap Rizki.

Posisi kardus dalam kondisi bagian lipatan itu ditinggikan lalu dilakban. Saat dibuka, dia melihat ada sebuah selimut. Kemudian terdapat susu, popok dan Surat Yasin. Merasa penasaran, Rizki pun langsung membuka.

'Ternyata bayi. Sangat kaget sekali. Ketika saya sampaikan ke bapak saya, juga kayak tidak percaya,' katanya.

Belum diketahui apakah bayi itu merupakan buah hasil dari hubungan di luar nikah atau memang hasil dari pasangan resmi namun tak mampu menafkahi. Pasalnya juga ditemukan sebuah surat yang menjelaskan tentang bayi itu.

'Isinya panjang. Tapi intinya meminta supaya kita disuruh merawat. Katanya yakin akan lebih baik jika dirawat oleh mamaku. Disitu juga tertulis atas nama Elisa Z A Zahra, 25 Juni 2016, Buntok,' katanya.

Saat ini bayi tersebut masih dalam penanganan intensif di ruang Mawar RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. (BUDI YULIANTO/m)