BORNEONEWS, Kumai - Rusmin Aryadi, pemilik Agen CV Aloha Kumai membantah jika pihaknya menjual tiket KM Egon tujuan Semarang seharga Rp600 ribu per tiket. Ia mengaku uang Rp600 ribu yang dikeluarkan seorang penumpang beberapa hari lalu merupakan biaya transportasi dari Ketapang ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai.

"Kami tidak menjual tiket semahal itu, Rp600 ribu itu sudah include dengan biaya travel dia (penumpang, Red) dari kebun ke pelabuhan," katanya saat mengklarifikasi pemberitaan Borneonews di ruang agen Aloha jalan HM Idris Kecamatan Kumai, Rabu (29/6/1016)

Ia menampik jika seluruh penjualan tiket tak sesuai prosedur. Tiket yang dijualnya tak banyak, pada pelayaran KM Egon siang tadi saja, ia hanya mengeluarkan tiket sebanyak 60 tiket saja.

"Memang dari Pelni Rp180 ribu, tapi kita tidak bisa mengikuti penuh prosedurnya, gak bisa makan kita, gaji pegawai juga mau dari mana," katanya.

PT Pelni memberikan kebijakan batas maksimal harga penjualan tiket di agen resmi yakni Rp10 ribu. Jadi jika di PT Pelni Rp180 ribu, harusnya di agen resmi tiket yang dijual tidak lebih dari Rp190 ribu per tiket untuk KM Egon.

Kepala PT Pelni Cabang Pangkalan Bun Yursal menegaskan, jika ada agen resmi  yang berbuat curang dengan meningkatkan harga jual tiket melebihi batas yang ditentukan, maka akan diberikan tindakan dan sanksi.

"Setiap agen boleh melebihi harga tiket hingga Rp10 ribu per tiket. Lebih dari itu tidak boleh, aturannya memang seperti itu. Kepada penumpang yang merasa membeli tiket di agen dengan harga mahal, lapor saja ke petugas Pelni di Pelabuhan, minta tanda bukti pembayarannya dari agen untuk bukti," katanya. (CECEP HERDI/m)