Aplikasi Sistem Pemetaan Suara Pemenangan Pilkada 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas Cipta Karya Hemat Rp 1 Miliar

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 11 Juli 2016 - 09:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan (Disciptarum) Kota Palangka Raya mengaku mampu menghemat Rp 1 miliar di anggaran 2015-2016. Anggaran yang dihemat tersebut berasal dari kegiatan bidang kebersihan kota.

Kepala Disciptarum, Rojikinnor mengatakan, kegiatan yang dihemat antara lain berasal dari pemangkasan kebutuhan armada sampah. Semula dianggarkan Rp 3 miliar pada saat Bidang Kebersihan masih bergabung dalam Dinas Pasar dan Kebersihan (Dispakeb), kini saat bidang itu masuk ke Disciptarum 'disunatnya' hanya menjadi Rp 2 miliar lebih saja.

'Kita hemat banyak, karena saya banyak pos pengeluaran yang tidak efisien dan boros, saya pangkasi semua, misalnya kebutuhan untuk bahan bakar minyak (BBM) armada pengangkutan sampah. Total ada Rp1 miliaran lah,' katanya kepada Borneonews.

Rojikinnor menuturkan, selama ini rute 21 armada sampah tidaklah sama antara satu truk dengan truk lainnya. Namun anehnya anggaran BBM-nya sama. Yang kedua, pihaknya juga mengontrol 'perilaku' sopir agar tertib jumlah antar per hari. Antara lain dengan menerapkan wajib lapor ke pos sampah dengan karcis retase, sehingga diketahui jika ada sopir nakal yang melaporkan sudah antar tapi kenyataannya belum.

Efisiensi menjadi lebih tegas lagi ketika ia meluncurkan alat pendeteksi pergerakan pengangkutan sampah yang dinamakan Sistem Deteksi dan Edukasi tentang Informasi Pengelolaan Sampah atau yang disingkat Si DETEKTIF sampah. 

Pelanggaran rute angkut akan terdeteksi. Para sopir armada sampah yang biasanya bisa mengakali jalur angkut atau mengelabui laporan jumlah TPS yang  diangkut perharinya, kini bisa terpantau realtime sepanjang hari sehingga kini tidak bisa lagi tipu-tipu. 

Alat itu secara online bisa memantau pergerakan mereka di jalur mengambil sampah di TPS mana-mana saja, hingga menuju ke TPA. Dini hari sopir lambat ambil sampah akan ketahuan, bahkan mobil berhenti pun termonitor sehingga bisa langsung ditegur.

'Jadi penghematan anggaran Rp 1miliar ya digunakan untuk keperluan lain yang masih dalam rangka kebersihan atau persampahan misalnya menambah bangunan TPS. Dan salah satunya adalah membuat alat pendeteksi truk dan TPS tadi yang nilainya sekira Rp100 juta,' terangnya. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru